Lebaran Gagal Dongkrak Penjualan Mobil

Selasa, 18 Juli 2017 – 17:42 WIB
Ilustrasi penjualan mobil. Foto: Jawa Pos/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Penjualan mobil di Jawa Timur sepanjang semester pertama 2016 hanya naik tipis.

Kenaikannya hanya 2,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

BACA JUGA: Penjualan Mobil Masih Lesu

Sedangkan total pasar otomotif di Jatim mencapai 64 ribu unit.

Branch Manager Auto2000 Sungkono Faris Henky Irawan menyatakan, Toyota membukukan kinerja positif berkat kehadiran Sienta dan Calya pada semester kedua tahun lalu.

BACA JUGA: Membedah Kerja Turbo, Doping Halal yang Menjual

Total penjualan Toyota di Jatim mencapai 20.278 unit. Sepanjang semester pertama tahun ini, Auto2000 mampu membukukan penjualan 14.194,6 unit.

Sayang, angka tersebut baru mencapai 70–80 persen dari target penjualan Auto2000 pada semester pertama 2017.

BACA JUGA: Ekonomi Masih Lesu, Penjualan Otomotif Menurun

Penjualan Toyota belum optimal karena pihaknya masih merilis produk baru awal tahun ini.

Perubahan terhadap produk yang dilakukan pun masih sebatas minor change, belum mayor change.

’’Pencapaian itu kurang menggembirakan. Sebab, pasar otomotif Jatim tumbuhnya sangat tipis. Estimasi kami, seharusnya bisa tumbuh 6–9 persen,’’ tuturnya setelah konferensi pers HUT Ke-60 PT Astra International Tbk di Surabaya, Senin (17/7).

Momen Lebaran juga belum bisa menggairahkan penjualan otomotif di Jatim. Bahkan, penjualan otomotif menurun 25–30 persen jika dibandingkan dengan momen Lebaran tahun lalu.

’’Pasar seharusnya lebih bergairah pada semester kedua. Sebab, selain kondisi ekonomi yang mulai stabil, anggaran pemerintah mulai terserap. Akan banyak kendaraan baru yang siap rilis di semester kedua,’’ urainya.

Toyota pun berencana merilis dua kendaraan anyar pada paro kedua 2017. Di sisi lain, diler utama Honda di Jatim, Honda Surabaya Center, mencatatkan penjualan 11.524 unit sepanjang paro pertama tahun 2017.

Honda masih mencatatkan kenaikan penjualan 5,5 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sayang, pencapaian itu belum sesuai dengan target penjualan yang dicanangkan perseroan dengan selisih sekitar sepuluh persen.

Marketing & After Sales Director Honda Surabaya Center Wendy Miharja menyatakan, respons masyarakat saat Lebaran tahun ini belum sesemarak tahun lalu.

’’Alasannya klasik. Sebab, memang momen Lebaran bertepatan dengan tahun ajaran baru. Selain itu, momen Lebaran terjadi di bulan Juni. Jadi, pada bulan Juni, banyak hari libur yang tidak efektif,’’ tuturnya.

Berbeda dengan tahun lalu, momen Lebaran jatuh di bulan Juli. Pada Juni, tak banyak hari yang terbuang lantaran libur. (vir/c18/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Toyota Kembangkan Sensor Pelacak Denyut Jantung untuk Mobil


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler