BACA JUGA: Saham Berpotensi Naik pasca Liburan
Perubahan gaya hidup masyarakat menjadi salah satu alasan naiknya okupansi hotel di kala Hari Raya Idul Fitri tersebut.Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim M
BACA JUGA: Bank BUMN Rajai Penyaluran Kredit
"Penurunan okupansi kamar hotel tipis saat puasa, tidak sampai 10 persenDia mengungkapkan, saat puasa pihaknya cenderung mendorong bisnis Food and Beverages (FnB) lewat fasilitas restoran.
General Manager Surabaya Plaza Hotel (SPH) Yusak Anshori menyambut gembira kenaikan okupansi tersebut
BACA JUGA: Produsen Elektronik Revisi Target Sales
"Ini didukung gaya hidup yang cenderung memilih menginap di hotel saat kunjungan ke keluargaMungkin agar tidak mengganggu privasi keluarga yang dikunjungiMeski tipis, kami merespons secara positif pertambahan okupansi ini," ujar.Dia mengungkapkan, kenaikan itu pertanda baik mengingat jumlah hotel di Surabaya yang terus bertambahDia menyebut, jika okupansi hotel di angka 60 persen hingga 65 persen sebenarnya pasar sudah jenuhSaat ini, hotel yang menyasar segmen bintang tiga makin mengguritaDitambah lagi budget hotel yang kian tumbuh di SurabayaTahun lalu, jumlah kamar untuk hotel bintang tiga, empat, dan lima berkisar 4.800 unitTetapi, saat ini sudah bertambah 5.100 unit.
"Gaya hidup masyarakat sudah banyak berubahKetika pembantu pulang mudik, pemilik rumah memilih menginap di hotelAnak-anak mereka bisa main ke mal," jelasnya(gal/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Semester II, Peritel Modern Agresif Buka Gerai
Redaktur : Tim Redaksi