JAKARTA - Peritel modern cenderung agresif membuka gerai pada semester duaKarena, permintaan paling tinggi dalam satu tahun terjadi di semester dua
BACA JUGA: AG Gelar Baksos di Berbagai Kota
Selain itu, peritel bisa menekan biaya marketing dan promosiWakil ketua umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta mengatakan kebanyakan pembukaan toko baru terjadi di semester kedua
BACA JUGA: Pasokan Gas Industri Turun, Laba PGN Stagnan
Menurut dia, sebagian besar aktivitas pada enam bulan terakhir tersebut menyedot konsumsi yang cukup tinggiDari sisi peritel memang menunggu momen tersebut sebagai target waktu pembukaan gerai
BACA JUGA: Pegadaian Raup Keuntungan dari Investasi Emas
Karena mereka tidak perlu mengeluarkan biaya marketing dan promosi dalam jumlah besar"Ramainya momen tersebut ditunggu biar pelanggan tahu sendiri, tanpa harus keluar banyak biaya untuk marketing dan promosi," tandasnya.Menurut Tutum, pertimbangan pertama membuka gerai tersebut didasarkan pada bulan puasa dan lebaranKarena mampu berkontribusi pada omzet ritel sampai 30 persen dalam satu tahunkemudian, dari segi marketing terbilang murah tapi bisa meraup pendapatan cukup besar"Serta, adanya peningkatan permintaan konsumen," ucap dia.
Disebutkan, saat ini jumlah gerai ritel sudah mencapai 16 ribu toko dari 150 perusahaan yang terdaftar di AprindoTutum menjelaskan, hampir semua pemain aprindo menambah jumlah gerai yang dimilikiMulai dari minimarket sampai hipermarketSelain itu pemain ritel yang memiliki gerai di pusat perbelanjaan pun diperkirakan juga menambah jumlah tokonya.
"Secara nasional, pertumbuhan gerai per tahun mencapai 10 persenBahkan, kalau minimarket tidak terhambat bisa lebih bayak dari jumlah sekarangSaat ini, jumlah gerai minimarket mencapai 12 ribu dari total 16 ribu toko atau sekitar 70 persenGerai milik Alfamart dan Indomaret sebanyak 5.000 lebihBelum ditambah Circle K, Yomart dan 7 Eleven," urainya.
Selain itu, pertumbuhan penduduk di wilayah setempat turut mendorong peritel modern melakukan ekspansiHanya, untuk merealisasikan rencana tersebut perlu dukungan dari pemerintah setempat"Nah, regulasi mengenai itu seperti antara ada dan tiadaKarena di satu sisi mudah, tapi tidak sedikit yang menyulitkan peritel," ujar dia.
Secara terpisah, Public Affairs Senior Manager PT Carrefour Indonesia Satria Hamid mengatakan pada semester kedua menargetkan membuka tiga gerai baru di Pasuruan, Magelang dan SoloSebelum itu, perusahaan ritel yang berpusat di Perancis tersebut telah membuka satu gerai di Tangerang, sehingga total sepanjang 2012 membuka empat gerai.
Dijelaskan, alasan pendirian gerai tersebut berdasar potensi pasar di empat kota tersebut. Menurutnya, perusahaan cenderung berhati-hati dalam menentukan penetrasi toko terutama menyangkut distribusi dan populasi
"Selain itu, potensi pasar dari pola tahunan yakni adanya puasa, lebaran dan dilanjutkan dengan natal dan tahun baruDari sisi peritel masuk musim peak season," ucap dia(res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peluang BNI Akuisisi BPUI Makin Kecil
Redaktur : Tim Redaksi