Lebaran Usai, Harga Sembako Kembali Stabil di Jambi

Senin, 02 Juli 2018 – 03:45 WIB
Harga sembako di Jambi kembali normal. Foto: jambiekspres/jpg

jpnn.com, JAMBI - Harga sembako di pasar tradisional pasca-lebaran kembali mulai stabil. Hal tersebut tersebut terpantau di pasar Angso Duo dan pasar Talang Banjar Kota Jambi, sabtu (30/6) pagi.

Pantauan Jambi Ekspres (Jawa Pos Group) di lapangan, harga ayam pascalebaran Rp 35 ribu per kilogram, harga itu turun dari sebelum lebaran yang mencapai Rp 40 ribu per kilogram.

BACA JUGA: Pria Tanpa Identitas Tewas Gantung Diri di Pondok Kebun

Untuk harga daging, saat ini Rp 120 ribu per kilo gram, sebelumnya sempat menembus angka Rp 130 ribu hingga Rp 140 ribu per kilogram. Untuk cabai merah di pasar Angso Duo Rp 20 hingga 24 ribu per kilo gram, cabai rawit saat ini sebesar Rp 30 ribu per kilogram.

Sementara bawang merah mengalami penurunan harga pasca lebaran, dari harga Rp 28 ribu per kilo menjadi Rp 26 ribu per kilo gram. Harga bawang putih masih normal yang berkisar Rp 20 ribu per kilogram.

BACA JUGA: Senarai Rahasia Nagari Sabak (2)

“Setelah lebaran kemarin mobil yang bawa pasokan dari pulau Jawa banyak tertahan di pelabuhan merak. Sekarang jadinya barang masuk serempak. Numpuk” kata Asmi, salah satu pedagang cabai di pasar angso duo Kota Jambi, kemarin (30/6).

“Harga normal karena stok banyak,” imbuhnya.

BACA JUGA: Senarai Rahasia Nagari Sabak (1)

Adul (47) pedagang sembako di pasar Tradisional Angso Duo Kota Jambi mengatakan, harga sembako beberapa hari terakhir tidak mengalami perubahan. Pembeli tidak terlalu banyak, persdiaan cukup berlimpah.

“Telur ayam 10 butir Rp 13 ribu, per papan Rp 42 Ribu. Harga masih stabil belum ada kenaikan,” kata Adul.

Sementara Kepala dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi Ariyansyah mengatakan, hal tersebut rutin terjadi setiap tahunnya.

"Harga turun setelah lebaran itu hal yang rutin tiap tahun," katanya saat dikonfirmasi koran ini.

Dia menengaarai hal tersebut dikareanakan teori ekonomi yang secara normal, permintaan yang sedikit, dibarengi dengan suplai yang tetap. "Artinya stok banyak harga menurun dan tidak langka," ucapnya.

Apabila harga naik dan stok langka, pihaknya akan turun ke lapangan untuk mencari solusi atas masalah tersebut.

"Kalau langka baru kita bertindak, jika seperti sekarang harga dibawah HET kita tidak turun," sebutnya.

Dia mengemukan walaupun harga barang di pasar dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET), pihaknya menganggapi itu hukum alam.

"HET batas harga , kalau dibawah harga tersebut tidak apa , jika pedagang menjual di atas HET akan kita tindak," sebutnya.

Sedangkan untuk kinerja Disperindag yang juga tergabung dalam tim satgas pangan lebaran lalu, Ariansyah menyebut, pemerintah mengapresiasi kerja timnya. "Tidak ada penimbuhan sembako tahun 2018," ujarnya.

Namun, terhadap beberapa spekulan yang kedapatan curang dia menyebut sudah ditindak oleh aparat kepolisian.

"Kalau kita hanya tindakan persuasif, pencabutan izin usaha," pungkasnya. (mg1/mg4/mg5/mg6/aba)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terjatuh dari Motor saat Kabur, Penjambret Diamuk Massa


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler