Lebih Booming Dibanding 2004

Kamis, 25 November 2010 – 07:36 WIB
Foto: Radar Bromo

PROBOLINGGO -- Penetapan status awas pada aktivitas Gunung Bromo sejak Selasa (23/11) langsung jadi perhatian para petinggi di JatimKemarin (24/11) Wagub Saifullah Yusuf dan Kapolda Irjen Pol Badrodin Haiti datang ke Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo untuk memantau langsung kondisi Bromo

BACA JUGA: Bawa Kasur, Pick Up Dilempari Batu



Sekitar pukul 15.30 rombongan Kapolda dan Wagub tiba di halaman hotel Lava View di Dusun Cemoro Lawang, Ngadisari, Sukapura
Mereka didampingi Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin, Kapolres AKBP Zulfikar Tarius, Dandim 0820 Probolinggo, serta pimpinan DPRD Timbul Prihanjoko dan Wahid Nurahman

BACA JUGA: Turis Asing Masih Berdatangan



Kades Ngadisari Supoyo dan Ketua PHRI Kabupaten Probolinggo Digdoyo DP tampak menyambut Kapolda dan Wagub
Supoyo sempat menjelaskan karakteristik Gunung Bromo menurut masyarakat Tengger

BACA JUGA: Asapnya Sama Jelang Letusan 2004

Menurut Supoyo, Gunung Bromo mempunyai kaldera berupa padang pasir seluas 5 ribu hektar lebih

"Kalau ada lahar dingin dari kawah Bromo, ya memenuhi lautan pasir ini dulu sebelum menuju pemukiman warga," timpal Kapolda sambil memantau Gunung Bromo secara visual.

Bupati Hasan Aminuddin dalam perbincangan itu kemudian mengatakan letusan Gunung Bromo pada 2004 silam sebenarnya lebih hebat dari sekarangAkan tetapi citra di luar lebih booming saat ini"Mungkin karena pengaruh erupsi Gunung Merapi," ujar Bupati Hasan

Usai memantau visual Gunung Bromo, rombongan kemudian menuju Pos Pengamatan Gunung Bromo yang berjarak sekitar 200 meter ke arah timurSaat itu Kapolda mengatakan pihaknya telah menyiapkan antisipasi bila sampai Gunung Bromo benar-benar meletus"Kami sudah siapkan tenda di Sukapura, lalu di sini (Cemoro Lawang) ada 1 peleton yang siagaSehingga kalau ada sesuatu, evakuasi bisa langsung dilakukan," ujar Kapolda"Tadi sudah dihitung oleh Polres tentang persiapan yang dibutuhkan jika evakuasi dilakukan," tambahnya.

Jumlah personel dari polres yang disiagakan di kawasan Bromo berjumlah 30, personil Brimob sebanyak 30, lalu personil TNI sebanyak 100 orang serta ditambah 100 personel lagi yang sewaktu-waktu bisa digunakan"Dari Pemkab juga ada sebanyak 100 orang," terang Kapolda

Tenaga yang telah disiapkan itu akan digunakan bila evakuasi memang diperlukan"Kami serahkan pada Pos Pengamatan Gunung Bromo karena mereka yang memantau aktifitas gunung setiap saat," paparnyaAkan tetapi Kapolda berharap jika Gunung Bromo memang meletus, muntahan material dan abu vulkanik tidak sampai mengenai pemukiman wargaMelainkan cukup sampai di lautan pasir saja.

Sementara itu Wagub Jatim yang bisa disapa Gus Ipul lebih detil menjelaskan antisipasi yang telah disiapkanDengan larangan berada di daerah 3 Km dari puncak kawah, beber Gus Ipul, Dusun Cemoro Lawang masuk dalam zona terlarangDi Dusun ini terdapat 699 jiwa"Jika diminta evakuasi, 699 orang ini yang harus dievakuasi awal," ujarnya.

Jika suatu waktu radiusnya menjadi 5 Km dari puncak kawah, maka Desa Ngadisari, Jetak dan Wonotoro masuk di dalamnyaDi tiga desa ini terhitung terdapat 2.882 jiwaSementara jika radiusnya menjadi 6 Km, maka selain tiga desa di atas, juga ada Desa Ngadirejo, Wonokerto dan Ngadas yang berada di daerah rawan bencana.

Karena itu, posko pengamanan bencana Gunung Bromo diletakkan di Desa Sukapura dengan radius cukup aman, yakni 12,3 kilometerDikatakan Gus Ipul, persiapan itu hanya antisipasi saja untuk meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah telah siap"Gubernur tadi berpesan, yakinkan masyarakat kalau kami telah siap," tegas Gus Ipul(qb/yud)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bromo Masih Semburkan Asap Tebal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler