Lebih Tepat PGN yang Akuisisi Pertagas

Minggu, 23 Februari 2014 – 10:59 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Para trader gas yang saat ini banyak menjadi broker dinilai tidak punya kontribusi dalam pembangunan infrastruktur gas.

Selama ini, mereka mendapatkan gas dari PT Pertagas, anak usaha PT Pertamina (Persero). Hal ini dinilabukan merupakan bisnis gas yang baik karena  tidak mengembangkan infrastruktur gas.

BACA JUGA: Pemprov Tertibkan Izin Tambang

Hal tersebut disampaikan Kepala Pengkajian Energi Universitas Universitas Indonesia, Iwa Garniwa.

“Harusnya para trader yang beli gas dari  Pertagas itu juga bangun infrastruktur dalam rangka melengkapi infrastruktur gas di Indonesia," kata Iwa.

BACA JUGA: BBM Subsidi untuk Kapal Nelayan Makin Longgar

Menurutnya, PT Perusahaan Gas Negara, Tbk (PGN) selama ini banyak mengembangkan infrastruktur gas di Indonesia. Sementara, Pertagas banyak mendapat warisan jaringan pipa dari induknya yaitu Pertamina. Beberapa proyek pipanisasi gas bumi yang harusnya diselesaikan Pertagas sampai saat ini juga tak beres.

Dia memberu contoh pipanisasi Gresik-Semarang. Pertamina memenangkan tender pembangunan pipa Gresik-Semarang itu pada 2006 silam. Namun hingga saat ini belum juga ada tanda-tanda akan dibangun.

BACA JUGA: Jonan Tetap Masinis KAI

Menurut Iwa agar agar infrasturktur gas itu bisa dibangun dan dikelola dengan maksimal akan lebih bagus kalau Pertagas kemudian terkelola lebih maksimal, akan lebih baik bila PGN segera mengakuisisi Pertagas. Pertamina sebagai induk dari Pertagas, sudah tak perlu lagi mengurusi hilir gas dan fokus pada upaya untuk menaikkan lifting minyak.  

"Jelas sangat aneh Pertamina yang sudah  lebih tua kalah dengan Grup Medco yang masih muda, sudah punya banyak ladang minyak di berbagai negara," kata Iwa.

Dia menyatakan setuju PGN yang mengakuisisi Pertagas. B"iarkan Pertamina konsentrasi di minyak, toh itu tugas mulia dan sesuai core bisnisnya. PGN biarkan masuk ke Pertagas agar infrastruktur gas bisa lebih terfokus, karena core bisnis dia di situ. Biarkan perusahaan BUMN punya core bisnis masing-masing, bukan malah mendorong PGN diakuisisi Pertamina, itu jelas bukan penyelesaian cerdas menurut saya,” tandas Iwa.

Terpisah, Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA, Uchok Sky Khadafi setuju jika PGN yang harus segera mengakusisi Pertagas, dan masalah perminyakan diurus ke Pertamina saja.  "Jadi ada fokus core bisnis masing-masing," ujarnya.

Pertamina, lanjutnya, tidak perlu masuk lagi ke bisnis hilir gas, karena Pertamina belum berpengalaman di sektor gas. (rls/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasokan Cabai Tak Terpengaruh Letusan Kelud


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler