jpnn.com, PALU - PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mencatat 51 pekerja menjadi korban dalam ledakan tungku smelter di kawasan industri PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), Minggu (24/12) pukul 05:30 WITA.
Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan menyebut hasil investigasi awal, penyebab kecelakaan kerja diperkirakan karena bagian bawah tungku masih terdapat cairan pemicu ledakan.
BACA JUGA: Tindaklanjuti Kecelakaan Kerja di Morowali, Kemnaker Kirim Tim Pengawas Ketenagakerjaan
"Saat proses perbaikan tersebut, terjadi ledakan mengakibatkan kebakaran," ujar Dedy di Kota Palu, Sulteng, kemarin.
PT IMIP sebagai perusahaan yang menaungi kawasan lingkar industri Morowali sedang berduka atas musibah itu, terutama keluarga para korban yang terdampak dari peristiwa ini.
BACA JUGA: Masinton Sentil Gibran soal Carbon Capture, Fadli Zon Membela Begini
Dia menjelaskan dari 51 pekerja yang menjadi korban, 12 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia terdiri atas tujuh tenaga kerja Indonesia (TKI) dan lima tenaga kerja asing (TKA).
Sementara 38 orang lainnya yang mengalami luka ringan dan berat, saat ini telah mendapatkan penanganan medis di klinik 1 dan 2 di lingkungan perusahaan.
BACA JUGA: Ramalan Reza Indragiri soal Gibran Berubah setelah Debat: Membosankan
"Korban meninggal dunia sudah diidentifikasi, dan atas permintaan pihak keluarga korban, jenazah mereka hari ini telah diterbangkan ke kampung halaman masing-masing," ujar Dedy.
Menurut Dedy, ledakan pertama memicu sejumlah tabung oksigen di sekitar area ikut meledak, kebakaran tungku berhasil dipadamkan sekitar pukul 09:10 WITA.
Hingga kini, PT IMIP terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menginvestigasi kejadian tersebut, termasuk penanganan korban.
Pihaknya juga berjanji menanggung seluruh biaya perawatan bagi korban dan memenuhi hak serta kewajiban para korban.
"Saat itu pekerja sedang melakukan perbaikan tungku dan pemasangan plat pada bagian tungku. Kami terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut pascaledakan," tutur Dedy.
Selain itu, pihak manajemen perusahaan juga masih berkoordinasi untuk penanganan krisis seluruh aspek, antara lain mencakup penyiagaan keamanan dan keselamatan karyawan, klinik medis, sekuriti, dan penyediaan informasi kepada publik.
"PT ITSS merupakan salah satu tenant yang beroperasi di kawasan PT IMIP," kata dia.(ant/jpnn.com)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam