jpnn.com, MEDAN - Mantan pemain PSMS, Iwan Karo-karo mengatakan PSMS jangan terlalu larut dalam euforia empat kemenangan beruntun dan tanpa kebobolan dan bertengger di puncak klasemen grup 1 Liga 2 Indonesia.
Pasalnya skuat PSMS dianggap belum teruji terutama bermain di kandang lawan. Ya, empat laga beruntun PSMS diraih di kandang sendiri.
BACA JUGA: Jelang Hadapi Persibangga, Striker Andalan PSCS Dipastikan Absen
Dua kali perubahan jadwal memang menguntungkan Ayam Kinantan, julukan PSMS Medan, mendapat kesempatan jatah enam laga kandang di putaran pertama.
Mantan pemain PSMS, Iwan Karo-karo menilai soliditas skuat PSMS baru teruji kala bermain di kandang lawan. Jika mampu menunjukkan performa dan hasil yang sama baiknya, bisa dikatakan skuat PSMS solid.
BACA JUGA: Derby Panginyongan Jilid I Penuh Drama dan Kontroversi
“Masih main kandang, kemampuannya di luar kandang belum teruji. Kalau bisa dapat poin luar kandang, itu tentu bisa jadi tolak ukur soliditas tim,” ujar Iwan seperti dilansir Sumut Pos (Jawa Pos Group) hari ini.
Soal tim yang harus diwaspadai, PSPS Riau disebutnya menjadi saingan terberat PSMS merebut tiket 16 besar dari grup 1. Pasalnya tim berjuluk Asykar Bertuah itu punya persiapan yang juga cukup baik.
BACA JUGA: Dua Pemain Persibangga Absen Lawan PSCS Cilacap
“Yang paling siap PSPS dan PSMS, lainnya dadakan. Persiapan lama tentunya bagus timnya dibanding yang lain,” ucapnya.
Iwan Karo Karo juga berharap PSMS bisa kembali berada satu level dengan Persib, Persija, dan tim-tim besar lainnya. Untuk itu, dia mengingatkan kepada semua pemin untuk tidak terbuai dengan euforia kemenangan dan tetap fokus menghadapi laga selanjutnya.
“Kita doakan PSMS bisa ke Liga 1, jangan kasta kedua lagi. Untuk itu, dengan koreksi empat pertandingan, jangan terbuai,” ucapnya.
Terpisah, mantan stoper PSMS Medan lainnya, Slamet Riyadi, menyebutkan di Grup 1, PSMS Medan diuntungkan dengan persiapan tim yang matang. Sementara itu, selain PSMS dan PSPS Pekanbaru, lima tim lainnya tidak sematang mereka.
“Ada tim yang persiapannya seminggu, sebulan, PSMS dan PSMS secara tim lebih siap, kedua tim itu diuntungkan dengan persiapan yang matang,” ucapnya.
Tetapi kata dia, selain PSPS, Legimin Rahardjo dkk belum teruji pada laga tandang. Untuk itu, perlu persiapan mental yang bagus khususnya untuk putaran kedua di mana PSMS akan banyak berlaga sebagai tamu.
“PSMS belum teruji di laga tandang. Selama ini menang masih laga kandang yang tentunya mereka lebih termotivasi dengan dukungan fans fanatik. Ujian sebenarnya untuk kesiapan PSMS itu yang PSPS. Dengan materi pemain yang dipersiapkan bahkan lebih lama dari PSMS, PSPS bisa saja tim yang terkuat di Grup 1,” ungkap pria yang kini menjadi asisten pelatih Persis Muda GR itu.
Sebelumnya pelatih PSMS, Mahruzar Nasution mengatakan sejak awal dia berusaha agar timnya bisa bermain sama baiknya baik di laga kandang maupun tandang.
“Sejak awal saya datang, saya ingin bangun PSMS yang berkarakter. Karena itu saya ingin anak-anak bermain sama saat di kandang maupun tandang. Ibarat tentara, disuruh berperang, tidak mungkin ada kata takut,” kata Mahruzar.
PSMS baru menjalani laga tandang kontra PSPS pasca libur Idul Fitri pada Juli mendatang. Pekan depan PSMS akan ditantang PS Timah Babel di Stadion Teladan. (don)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Corsa Dukung PSIS Semarang di Liga 2
Redaktur & Reporter : Budi