jpnn.com, KOTA BEKASI - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah melepas 74 peserta magang berangkat ke Jepang.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kerja sama Kemnaker dengan International Manpower Development Organization Japan (IM Japan).
BACA JUGA: Kabar Terbaru dari Menaker Ida Fauziyah Soal Realisasi Manfaat JKP
Ke-74 peserta yang berangkat ke Jepang pada Rabu (23/3) itu akan mengikuti program magang selama tiga tahun di perusahaan Jepang yang bergerak di berbagai bidang, seperti kejuruan, industri, manufaktur dan konstruksi serta caregiver.
"Saya berharap saudara nanti berhasil dan kembali ke Indonesia mampu menciptakan lapangan usaha," harap Menaker Ida Fauziyah saat melepas 74 peserta magang di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Cevest, Kota Bekasi, Jawa Barat.
BACA JUGA: Sekjen Kemnaker: Digitalisasi Akan Tingkatkan Tumbuhnya Ekonomi di Perdesaan
Program pemagangan ke Jepang tersebut menjadi salah satu solusi dalam menyiapkan tenaga kerja yang kompeten dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja terkini.
Menaker Ida Fauziyah mengatakan pemagangan ke Jepang yang telah berlangsung sekitar 30 tahun telah terbukti mampu menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan mumpuni, etos kerja, disiplin, daya juang, ketekunan dan kemandirian.
BACA JUGA: Mahfud MD: Selamat, Saya Bangga Profesor Anwar Sanusi
"Saya juga mengamati bahwa pemagangan ke Jepang dapat meningkatkan taraf hidup bagi peserta magang dan keluarganya, dan tidak sedikit dari alumni pemagangan mampu berwirusaha dan menciptakan lapangan pekerjaan, " katanya.
Dia menyampaikan pandemi Covid-19 yang melanda dunia dalam 2 tahun terakhir berdampak dihentikannya pengiriman peserta magang ke Jepang sejak Januari 2021.
"Sempat dibuka November 2021, tetapi belum sempat kita melakukan pengiriman, karena Pemerintah Jepang kembali menutup pintu untuk orang asing akibat varian Omicron," bebernya.
Kepada 74 peserta magang, Ida Fauziyah berpesan agar tekun berlatih dan praktek kerja serta meningkatkan pengetahuan berbahasa Jepang di perusahaan, mematuhi norma-norma yang berlaku baik di perusahaan maupun di lingkungan perusahaan atau masyarakat maupun adat istiadat di Jepang.
"Jangan mudah terpengaruh hasutan, bujukan dan iming-iming menggiurkan dari pihak manapun yang akhirnya mengarah kepada tindakan indisipliner dan ilegal," pesannya.
Jika ada keluhan atau masalah, Menaker Ida menyarankan kepada peserta magang untuk menghubungi Perwakilan IM Japan setempat atau KBRI Tokyo. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi