Lepas Karnaval Cap Go Meh, Mbak Puan Singgung Spirit Revolusi Mental

Minggu, 21 Februari 2016 – 20:32 WIB
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani dalam acara karnaval Cap Go Meh 2016 di Glodok, Jakarta Barat, Minggu (21/2). Foto: M Kusdharmadi/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani  didaulat melepas karnaval Cap Go Meh 2016 yang dipusatkan di depan LTC Glodok, Jakarta Barat, Minggu (21/2). Menteri yang beken disapa dengan nama Mbak Puan itu terlihat bangga dengan antusiasme warga menyaksikan karnaval cap go meh yang baru digelar lagi setelah terakhir dilaksanakan pada 1962 itu.

Puan dengan suara khasnya memberikan apresiasi dan dukungan atas terselenggaranya karnaval itu. Menurutnya, terselenggaranya karnaval Cap Go Meh 2016 merupakan salah satu bentuk implementasi revolusi mental.

BACA JUGA: Dihadiri Puan, Ade Komarudin Berbaju Merah

Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan, gerakan nasional revolusi mental membangkitkan kembali toleransi beragama di negeri ini. “Ini bukti kita kembali lagi sebagai satu rakyat, satu bangsa Indonesia,” ujarnya dari atas panggung sebelum melepas karnaval Cap Go Meh 2016.

Puan menjelaskan, pemerintah telah menjamin pengikut Kong Hu Chu untuk beribadah dan menampilkan budaya Tionghoa. Menurutnya, hal itu menjadi bukti bahwa pemerintah dan negara betul-betul memperhatikan hak sipil, politik, ekonomi sosial, semua masyarakat Indonesia.

BACA JUGA: Ingat, Kader PDIP Tetap Harus Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat

Putri Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri itu menegaskan, warga Tionghoa pasca-reformasi sudah leluasa beribadah sesuai kepercayaan mereka dan merayakan tradisi yang sudah turun-temurun. “Yang di masa sebelumnya tidak diperoleh oleh etnis Tionghoa,” katanya di acara yang juga dihadiri perwakilan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) itu.

Selain itu Puan juga mengatakan, kehadiran masyarakat Tionghoa beserta budayanya sejak berabad-abad lalu telah memperkaya khasanah budaya Nusantara. Bahkan kini, katanya, imlek ataupun cap go meh tidak hanya dirayakan masyarakat Tionghoa di Indonesia. “Tetapi juga telah melibatkan berbagai etnis lain yang eksis di Nusantara," katanya.

BACA JUGA: Amandemen Tinggal Tunggu Usulan dari Anggota MPR

Ia menambahkan, keragaman yang dimiliki Bangsa Indonesia sudah seharusnya dikelola menjadi energi positif.  Terlebih, Indonesia pada 2016 ini mulai terikat dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sehingga persaingan makin terbuka.

Untuk itulah Puan mengajak semua komponen bangsa untuk selalu memelihara dan menjaga keberagaman sebagai modal untuk membangun generasi muda yang berkualitas dan kompetitif dalam menghadapi bangsa-bangsa lain di dunia. Karenanya ia mengajak seluruh pihak untuk berbenah diri dengan memperbaiki kualitas sumber daya manusia tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur bangsa, termasuk kebersamaan.

Dalam perayaan cap go meh pula Puan melihat semangat kebersamaan. "Perayaan Cap Go Meh merupakan contoh implementasi nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong royong sehingga mampu mempersatukan berbagai lapisan masyarakat maupun budaya yang ada," katanya di acara yang juga dihadiri Ketua DPR Ade Komaruddin, Ketua DPD Irman Gusman, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat itu.(boy/JPNN)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpinan MPR Dorong LGBT Dijerat Hukum


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler