Lepas Kebun Sawit, Sampoerna Agro Kantongi Rp 447 Miliar

Kamis, 15 Desember 2016 – 12:27 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA –PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) menjual saham anak perusahaanya, PT Pertiwi Lenggara Agromas (PLA).

Nilainya tak main-main, yakni sebesar Rp 447,246 miliar.

BACA JUGA: Keren, Penjualan Volvo Melesat 300 Persen

Saham pemilik kebun sawit itu dibeli PT Dhanistha Surya Nusantara (DSN) dan PT Surya Nusantara Sawitindo (SNS).

Direktur SGRO Budi Setiawan Halim mengatakan, pihaknya telah melakukan penutupan transaksi penjualan dan pengalihan seluruh saham PLA bersama PT Arkananta Cahaya Indah (ACI) kepada DSN dan SNS pada 13 Desember 2016.

BACA JUGA: Yakinlah, Gross Split di Sektor Migas Bakal Jadi Solusi Terbaik

SGRO adalah pemilik 114.999.950 saham PLA. Sedangkan ACI hanya memiliki 50 saham.

Seluruh saham PLA milik SGRO dijual kepada DSN.

BACA JUGA: Investasi Bodong Timbulkan Kerugian Rp 45 Triliun

Sedangkan ACI menjual 49 saham kepada DSN.

Sisa satu saham ACI dalam PLA kemudian dibeli SNS.

’’DSN dan SNS yang menjadi pihak pembeli dalam transaksi penjualan saham PLA bukan pihak yang memiliki hubungan afiliasi dengan perseroan,’’ ungkap Budi dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin (14/12).

Secara total, nilai transaksi penjualan saham PLA sebesar Rp 447,246 miliar.

’’Direksi dan manajemen perseroan memiliki kesempatan lebih besar untuk memfokuskan kegiatan pengembangan dan mengelola portofolio aset yang lebih baik kualitasnya,” ungkap Budi terkait dengan alasan penjualan PLA.

Dengan demikian, urai Budi, dalam jangka panjang, itu diharapkan akan memberikan imbal hasil investasi yang lebih optimal.

Baik bagi perseroan maupun para pemegang saham.

Luas lahan tertanam PLA dinilai perseroan kurang ideal untuk mencapai skala keekonomian.

Sebab, letaknya yang terpisah cukup jauh dari hamparan kebun milik perseroan lainnya.

’’Akan sulit tercapainya level pengeluaran biaya dan sumber daya yang efisien untuk pengembangan maupun pengelolaan aset PLA,’’ paparnya.

Karena itu, pihaknya optimistis tidak ada dampak signifikan terhadap kelangsungan kegiatan operasional SGRO dari penjualan PLA itu.

Dari sisi keuangan, tambahan dana yang didapat dari hasil penjualan saham tersebut dipergunakan untuk memperkuat arus kas dan permodalan.

Berdasar berbagai sumber informasi, DNS dan SNS merupakan bagian dari bisnis sawit yang didirikan keluarga Wonowidjojo, pendiri Gudang Garam.

Selama ini, bisnis di sektor sawit berada di bawah naungan PT Matahari Kahuripan Indonesia. (gen/c4/noe/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Elektronik Anjlok, Televisi Paling Jeblok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler