Harga Elektronik Anjlok, Televisi Paling Jeblok

Kamis, 15 Desember 2016 – 09:26 WIB
Ilustrasi. Foto: Pixabay

jpnn.com - SURABAYA – Industri elektronik di tanah air sedang mendapat cobaan berat.

Harga barang elektronik menurun hingga lima persen sepanjang 2016.

BACA JUGA: 7 Tahun Lagi, Pertamina Hentikan Impor BBM

Penurunan terbesar dialami televisi yang mencapai 10-15 persen.

Director UFO Elektronika Poedji Harixon menyatakan, tahun ini permintaan elektronik di Jatim hanya bertumbuh lima persen dibandingkan tahun lalu.

BACA JUGA: Gugatan Amnesti Pajak Kandas di Meja MK

’’Padahal kan produsen terus menggenjot produksi, bahkan sampai naik 20 persen. Sulit juga jika harus menurunkan produksi. Akibatnya, pasar kelebihan pasokan dan harga elektronik anjlok,’’ katanya saat pameran UFO Digital Revolution di Atrium TP 3 kemarin (14/12).

Selain itu, stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat harga elektronik lebih terjaga dibandingkan tahun lalu.

BACA JUGA: IHSG Rontok Tapi Masih Kategori Wajar

Dia pun berharap tahun depan nilai tukar rupiah masih stabil agar permintaan elektronik tetap terjaga.

’’Sebab, harga elektronik sangat sensitif dengan nilai tukar,’’ tuturnya. Ketergantungan terhadap komponen impor pada produk elektronik masih cukup tinggi, yakni 70 persen.

UFO Elektronika menargetkan tahun ini tumbuh 20 persen.

Sayangnya, sampai akhir tahun proyeksi pertumbuhan yang bisa dicapai hanya 15 persen.

’’Kami kejar penjualan di Desember ini. Mulai memasuki Desember penjualan naik 30 persen dibandingkan bulan biasa,’’ tuturnya.

Selama ini, penopang penjualan di UFO Elektronika, antara lain, TV 40 persen, AC (25 persen), kulkas (20 persen), dan mesin cuci (15 persen).

Di akhir tahun seperti ini, produk yang paling banyak diburu konsumen adalah kulkas dan mesin cuci.

Dua produk tersebut naik 30 persen. Sementara itu, produk AC justru mengalami penurunan sepuluh persen.

’’Cuacanya mulai dingin, jadi penjualan AC turun. Untuk penjualan TV cukup datar, tidak berubah. Hanya memang ada pergeseran tren ke TV yang ukuran 40 inci ke atas lantaran harga memang anjlok,’’ jelas Poedji.

Untuk TV, produk asal pabrikan Korea Selatan mendominasi penjualan.

Untuk produk AC, penjualannya cukup didominasi produk dari Jepang dan Tiongkok.

Tahun depan UFO Elektronika pun menargetkan penjualan 20 persen dibandingkan tahun ini.

Pihaknya selama ini bekerja sama dengan beberapa pengembang untuk mengatrol penjualan. Salah satunya Pakuwon Group. (vir/c15/sof/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Surveyor Indonesia Kembangkan Layanan Jasa Inspeksi dan Pengawasan Konstruksi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler