Lereng Merapi Seperti Kota Mati

Sabtu, 06 November 2010 – 06:16 WIB
Sejumlah korban akibat awan panas Merapi dievakuasi dan di identivikasi di RS Dr Sardjito Jogjakarta. Korban selamat mengalamai luka bakar hebat. Sementara yang tewas kebanyakan dalam keadaan terpanggang. Foto: Boy Slamet/ Jawa Pos

KLATEN -- Warga yang tinggal di radius 10 kilometer dari Puncak Merapi kemarin bergerak turun untuk mencari tempat yang lebih amanHingga siang iring-iringan truk yang membawa ribuan pengungsi masih memadati jalan menuju Klaten Kota dari jalan yang menghubungkan desa di Kecamatan Kemalang.

Bersama tim evakuasi dari Dinas Perhubungan, BKD, dan Tim SAR Klaten Radar Solo (Grup JPNN) menyusuri jalan di beberapa desa mulai dari Ngemplak, Talun, Bawukan, Balerante, Kepurun

BACA JUGA: Korban Terbanyak dari Daerah Aman

Sepanjang jalur utama desa tersebut  sangat sepi
Tidak ada warung dan toko yang buka hingga siang kemairn.

Karena mayoritas warga di desa tersebut sudah pergi mengungsi ke tempat yang lebih aman sejak Jumat dini hari

BACA JUGA: Demi Pantai Laskar Pelangi, Lokasi Tambang Timah Dibatasi

Beberapa Pasar Tradisional yang biasa ramai dengan aktifitas jual beli, kemarin tidak ada kegiatan
Kios dan lapak di Butuh yang merupakan perbatasan Klaten dengnan Kabupaten Sleman juga tidak ditemukan kegiatan pedagang.

Saat menyusuri jalan menuju Desa Bawukan kondisi permukaan jalan ditutupi debu dengan ketebalan sekitar 5 centimeter

BACA JUGA: Terbitkan 5 Inpres, Pemerintah Borong Ternak

Sehingga saat mobil melintas, pandangan langsung sangat terbatas hanya sekitar 10 meterKondisi lebih parah terjadi pada Jum?at malam dini hari, saat letusan Gunung Merapi.

Sepinya kawasan di Lereng Merapi tersebut juga diperparah dengan banyaknya pohon tumbangTidak hanya di pekarangan rumah warga, namun pohon tumbang juga  roboh menutupi jalur utama evakuasi di Desa Kepurun dan Bawukan

Saat mobil akan melintas, terpaksa beberapa relawan turun untuk menyingkirkan pohon tumbang tersebutSekitar 10 menit akhirnya jalan yang menjadi jalur utama evakuasi dapat dilalui  mobilBeberapa warga masih terlihat mengendarai motor sambil berboncengan dengan anggota keluarga menuju ke tempat yang lebih aman

Tim dari DInas Perhubungan harus bekerja keras untuk mengamankan kawasan bahayaYang masuk di abtara Kabupaten Sleman dan KlatenNamun terlihat beberapa warga yang nekat untuk kembali ke rumahBerbagai alas an disampaikan kepada petugas ada yang ingin memberi makan ternak, ada yang ingin menjemput keluargaSehingga petugas harus menjelaskan bahwa kawasan yang akan dituju masih berbahayaKarena debu panas masih banyak terdapat di pemukiman wargaSehingga beberapa desa yang ada di radius 10-15 kilometer dari Puncak Merapi seperti kota mati kemarin.

Kawasan tersebut ditinggalkan penghuni untuk mengungsi ke tempat aman yang ada di Pendopo, Gor Gelarsena dan Kecamatan Karangnongko"Kami semalam melihat mereka berbondong-bondong untuk turunAwalnya mereka hanya bertahan di halaman warga, namun dinihari kemarin banyak yang sudah meninggalkan emperan rumah warga,"ungkap Kepal Dinas Perhubungan Djaka Sawaldi yang ikut memimpin jalannya evakuasi.(oh)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lapor Setiap Saat, Tewas Jadi 64 Orang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler