jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan langkah pemerintah mengubah strategi pembangunan kesehatan dari strategi kuratif menjadi promotif untuk mewujudkan peningkatan kualitas kesehatan, harus diimbangi implementasi yang efektif, efisien, dan konsisten.
"Langkah pemerintah ke depan untuk mengubah strategi pembangunan kesehatan dari kuratif menjadi promotif patut didukung. Namun harus dicermati pada tataran implementasinya," kata Lestari dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/9).
BACA JUGA: Antisipasi Potensi Tsunami, Bamsoet Minta Pemda di Selatan Jawa Tingkatkan Kewaspadaan
Hal itu disampaikan Lestari merespons pernyataan Menko PMK Muhadjir Effendy terkait perubahan strategi pembangunan kesehatan dengan lebih mengutamakan langkah promotif dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
Menurut legislator yang beken disapa dengan panggilan Rerie ini, setiap kebijakan yang ada di negeri ini seringkali lemah dalam implementasinya.
BACA JUGA: Innalillahi, Jumlah Korban Tewas di Tarakan Jadi 14 Orang
"Sebaik apa pun program dan strategi pembangunan, tanpa pelaksanaan dan pengawasan yang baik akan sia-sia," tegas Ririe.
Legislator Partai Nasdem ini mengatakan pandemi Covid-19 yang tengah dihadapi bangsa ini mengingatkan semua pihak, termasuk pemerintah bahwa kesehatan itu sangat mahal.
BACA JUGA: Penyelesaian Honorer K2, Pemerintah Tak Siap Jalankan Skema Kedua
Saat ini, kata Rerie, semua pihak menyadari bahwa aspek pencegahan lewat peningkatan kualitas kesehatan jauh lebih penting daripada pengobatan.
Karena itu dia berharap perubahan kebijakan di sektor kesehatan juga harus lebih berorientasi pada pemanfaatan sumber-sumber dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor obat-obatan dan alat kesehatan.
Secara umum, di masa pandemi Covid-19 pemerintah harus mengubah beberapa target pembangunan nasional terutama pada sektor pembangunan manusia, yang saat ini lebih difokuskan pada penanganan coronavirus.
Padahal, tambahnya, aspek lain yang penting diperhatikan juga masih banyak. Antara lain, penanganan stunting, penanganan penyakit Tuberculosis (TB) dan Demam Berdarah (DBD) yang jumlah pengidapnya terus bertambah setiap tahun.(*/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam