Lestari Moerdijat Soroti Peningkatan Kasus Tuberkulosis, Minta Deteksi Dini Diperluas

Sabtu, 22 Juli 2023 – 17:10 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat meminta deteksi dini diperluas sebagai upaya antisipasi terhadap adanya peningkatan kasus tuberkulosis di dunia. Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat meminta semua pihak mewaspadai tren peningkatan kasus tuberkulosis (TB) di dunia.

Dia meminta agar upaya deteksi dini di tanah air diperluas untuk mencegah terus meningkatnya potensi kasus TB di tanah air.

BACA JUGA: Tuberkulosis Jadi Penyebab Utama Kematian ODHA, Deteksi Lewat Uji LF-LAM 

"Kewaspadaan dengan memperluas cakupan deteksi dini TB di sejumlah daerah yang rawan peningkatan kasus harus segera dilakukan," tegas Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/7).

Dia mengungkapkan pertama kali dalam 10 tahun terakhir, kasus infeksi TB kembali meningkat pada 2021.

BACA JUGA: Dokter Paru Bandingkan Bahaya Tuberkulosis dan Covid-19, oh Ternyata

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa kasus infeksi TB dunia terus menurun setiap tahun dan mencapai angka terendah pada 2020, yaitu 10,1 juta kasus.

Namun pada 2021, kasus infeksi TB kembali meningkat jadi 10,5 juta.

Kasus kematian akibat TB pun menunjukkan tren meningkat pada 2020 menjadi 1,5 juta.

Berikutnya pada 2021, kasus kematian tuberkulosis di dunia kembali meningkat jadi 1,6 juta.

Berdasarkan Global TB Report 2022, jumlah kasus TB terbanyak di dunia pada kelompok usia produktif, yaitu usia 25 sampai 34 tahun.

"Di Indonesia, jumlah kasus TB terbanyak pada kelompok usia 45-54 tahun," ungkapnya.

Menurut Lestari, sejumlah catatan peningkatan kasus TB yang juga menyebabkan peningkatan jumlah kematian itu harus benar-benar mendapatkan perhatian serius dari para pemangku kebijakan.

"Sejumlah strategi pencegahan harus secara konsisten dikedepankan dalam bentuk perluasan upaya deteksi dini di tengah masyarakat, mulai dari penerapan pola hidup sehat dan peningkatan pemahaman masyarakat terkait gejala dan pengobatan TB," kata Rerie yang akrab disapa.

Rerie yang juga legislator dari Dapil Jawa Tengah II itu mendorong agar pemerintah di tingkat pusat dan daerah proaktif melakukan upaya promotif dan preventif dalam mencegah peningkatan kasus TB.

Apalagi, lanjut dia, proses pengobatan TB yang relatif lama membutuhkan pemahaman yang baik dari masyarakat, agar proses penularan dan jumlah kematian akibat TB bisa ditekan.

"Kami sangat berharap, para pemangku kepentingan, baik pemerintah dan masyarakat melalui sejumlah program dapat membangun kolaborasi yang kuat dalam penanganan pencegahan penyebaran penyakit di tanah air," pungkasnya. (mrk/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler