Lestarikan Budaya, Komunitas Perempuan Menari Hadirkan Renggana

Senin, 06 November 2023 – 08:08 WIB
Komunitas Perempuan Menari melestarikan budaya Indonesia melalui pertunjukan tari bertajuk Renggana. Foto: KPM

jpnn.com, JAKARTA - Komunitas Perempuan Menari (KPM) sukses menggelar pentas bertajuk Renggana di Gedung Kesenian Jakarta, Sabtu (4/11).

Renggana yang menjadi tema besar pentas ini dapat diartikan sebagai 'perempuan pujaan' diambil dari bahasa Sansekerta.

BACA JUGA: Pameran Foto Hingga Tarian Persembahan dari Suku Dayak Hadir di Acara Ini

Nama ini juga diartikan sebagai perempuan setia, welas asih, dan penyayang. Selain itu, memiliki karakter yang menyukai tantangan, kepribadian luwes, ingin hidup damai, serta menginginkan kesepadanan intelektual dengan pasangannya.

Penata tari Supriyadi Arsyad mengatakan, dalam pertunjukan Renggana, perempuan memegang peran sentral. Mereka menjadi pujaan, baik oleh laki-laki maupun anak-anak.

BACA JUGA: Lesung Jumenggung, Tarian Penuh Makna Pembuka Rakernas IV PDIP

Mereka tidak hanya tampil di panggung, tetapi juga merawat, melestarikan, dan menjaga budaya Indonesia, terutama dalam seni tari.

"Ini adalah cara untuk menghormati dan mengapresiasi peran perempuan dalam masyarakat," kata Supriyadi Arsyad, dalam keterangannya, Senin (6/11).

BACA JUGA: Wisatawan Tak Usah Bosan ke Pelabuhan Tigaras, Tarian Toba Persembahan Remaja Menunggu

Pentas Renggana juga merupakan wujud dari keinginan para perempuan untuk berkontribusi dalam melestarikan budaya Indonesia.

"Renggana adalah bentuk penghargaan kami dan panggung untuk menyampaikan pesan cinta terhadap budaya Indonesia," kata Ketua Pelaksana Pentas Renggana, Marina Joy.

Pentas dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama terdiri dari tarian repertoar yang mencakup beragam budaya, seperti tarian dari Palembang, Jawa, Betawi, dan Ambon.

Kemudian, ada sesi kedua, yakni "tarian garapan" yang menurunkan semua penari. Tarian ini garapan budaya dari tari tradisional dengan sentuhan kreativitas dan menghadirkan nuansa segar.

Selain itu, ada pembacaan Pasal 6 Gurindam 12 karya sastra Raja Ali Haji oleh Aylawati Sarwono, selaku bintang tamu. Hal ini yang menjadi keunikan dari pentas Komunitas Perempuan Menari kali ini.

Menurut salah satu founder Komunitas Perempuan Menari, Sabena Betty Sihombing, Renggana bertujuan mengaktualisasikan anggota komunitas dan meningkatkan semangat latihan.

"Pentas tahunan ini tidak hanya merupakan acara seni yang memukau, tetapi juga merupakan langkah menuju mengenalkan lebih banyak orang pada KPM dan membangun rasa kebersamaan yang lebih kuat di antara anggotanya," kata Sabena Betty Sihombing.

KPM dibentuk pada 6 Januari 2018. Komunitas ini beranggotakan 100-an perempuan dari berbagai profesi berbeda, dengan rentang usia antara 15 - 60 tahun (mayoritas usia di atas 40 tahun). Anggota KPM memiliki satu kesamaan, yaitu kepedulian untuk melestarikan seni budaya khususnya seni tari. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler