Letda Sahril Awalnya Pesimistis Bisa jadi TNI, Tetapi Ujungnya Bikin Bangga

Selasa, 18 Oktober 2022 – 01:00 WIB
Tangkapan layar - Letnan Dua (Letda) Sahril Zakaria berfoto bersama kedua orangtuanya. ANTARA/Muhammad Zulfikar

jpnn.com, JAKARTA - Letda Sahril Zakaria, seorang anak kuli bangunan asal Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku bisa menjadi anggota TNI berkat tekadnya yang kuat.

Hal itu juga yang memotivasinya sehingga bisa diterima sebagai Perwira Karier TNI Tahun 2022.

BACA JUGA: TNI-Polri Kerja Sama Bangun Jembatan Darurat di Bangli

"Sebenarnya kebahagiaan ini mau dipersembahkan untuk orang tua," kata Letda Sahril Zakaria saat menceritakan perjuangannya hingga berhasil menjadi prajurit TNI yang dipantau dari kanal YouTube Jenderal Andika Perkasa, di Jakarta, Senin (17/10).

Dia mengatakan pada saat pelantikan Prasetya Perwira Prajurit Karier TNI Tahun 2022, alumnus UIN Alauddin Makassar tersebut tidak bisa mempersembahkan langsung hasil perjuangannya kepada kedua orang tuanya.

BACA JUGA: TMMD Ke-113 di Majene, TNI Merehabilitasi Rumah Warga Miskin

Hal tersebut dikarenakan kedua orang tuanya tidak bisa datang menghadiri pelantikan, karena terhalang masalah biaya dan lain sebagainya.

"Perjuangan saya rasanya tidak tuntas, karena semua orang ingin menghadirkan orang tuanya di sini,” ujar Sahril.

BACA JUGA: Jenderal Andika Tindak Tegas Prajurit TNI yang Lalai Menggunakan Senjata

Sebelum menjadi seorang perwira TNI, Sahril tercatat sebagai mahasiswa di UIN Makassar. Selama menjadi mahasiswa, dia juga bekerja sebagai penjaga di salah satu konter handphone.

Pekerjaan itu dia lakukan agar bisa melanjutkan pendidikannya. Kondisi keuangan keluarga yang tidak stabil mengharuskan pemuda asal Desa Kalikur, Pulau Lembata, NTT itu bekerja keras.

Sebetulnya, cita-citanya untuk melanjutkan pendidikan usai tamat sekolah menengah atas (SMA) sempat terancam, karena alasan finansial.

Namun, berbekal tekad dan semangat yang tinggi, Sahril memutuskan merantau ke Makassar untuk bekerja sebagai penjaga konter atau toko.

Setelah setahun bekerja, Zakaria mendaftar ke perguruan tinggi hingga akhirnya diterima.

Setelah lulus dari perguruan tinggi niatnya untuk mendaftar sebagai personel TNI sebetulnya tidak begitu besar.

Hal itu dikarenakan Zakaria merasa pesimistis sejak awal, dan ditambah lagi kerap mendengar isu untuk bisa masuk TNI harus memiliki uang yang banyak, padahal tidak demikian.

"Saya kaget saat tahu lulus, padahal sudah pesimis tidak lulus," ujarnya. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kolonel Rinoso Budi: Belum Ada Bukti Permulaan Cukup tentang Keterlibatan Anggota TNI


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler