Level 3.800 Bisa Tembus, IHSG Maju Terus

Senin, 18 April 2011 – 08:38 WIB

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai meyakinkanMemasuki kuartal kedua 2011, Indeks terus menyentuh level baru setelah terperosok sampai di level 3.300

BACA JUGA: Iklan Online Otomotif Tumbuh 800 Persen

Akhir pekan lalu Indeks ditutup menguat 22,533 poin (0,60 persen) ke level 3.730,512 dan Indeks LQ45 naik 5,084 poin (0,76) ke level 668,732
22 poin.

Guru Analis Teknikal asal Amerika Serikat (AS) Larry Pesavento mengatakan, meski volatilitas IHSG cukup tinggi pada tiga bulan pertama tahun ini, indeks sesungguhnya tengah menunjukkan tren peningkatan mulai kuartal kedua

BACA JUGA: PLTU 2x10 MW di Kendari Dioperasikan

Tren positif ini, kata Larry, masih akan berlangsung hingga semester I 2011 dengan ditopang oleh masih cukup derasnya aliran dana asing yang masuk ke pasar modal domestik


Hal tersebut tersebut membuat pasar saham Indonesia menjadi salah satu bursa pencetak keuntungan terbesar di dunia

BACA JUGA: Genjot Penjualan, Mitsubishi Investasikan Rp 600 M

Larry memberikan batas resistance di level 3.800 kepada IHSGJika level itu dapat ditembus, menurutnya akhir tahun 2011 indeks sangat mungkin untuk finish di level 4.200"Bahkan bisa lebih," ujarnya dalam seminar investasi oleh Platon Niaga Berjangka di Jakarta, Sabtu (16/04).

Sebaliknya, jika indeks banyak bermain di level 3.500 maka kecil kemungkinan mampu menembus level 4.200 pada akhir tahun ini"Tetapi yang paling menarik dari IHSG ini adalah karena secara umum koreksi yang terjadi sangat kecil," ucap pria yang sudah 45 tahun berkiprah di pasar modal itu.

Presiden Direktur PT Valbury Asia Securities Sherman RKrishna mengatakan, IHSG saat ini sedang menunjukkan tren kenaikan seiring masih derasnya aliran dana asing memasuki pasar modal dan pasar keuangan Indonesia"Menurut saya juga batas resistancenya 3800Jika ditembus, menanjak terus," ungkapnya.

Sherman optimis batas resistance itu bisa ditembus sebelum Juni 2011Meskipun, menurutnya, pada pertengahan tahun ini inflasi berpotens sedikit mengalami kenaikan.

Namun hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan akibat adanya penguatan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS yang cukup signifikan beberapa waktu belakangan.

Sherman justru mengkhawatirkan berakhirnya pelaksanaan pelonggaran kebijakan kuantitatif (quantitative policy easing) yang kemungkinan akan dilakukan bank sentral AS pada pertengahan 2011Kebijakan ini, menurutnya, bisa berdampak pada terjadinya pengetatan likuiditas"Jadi sangat mungkin IHSG akan terkoreksi pada Juni atau pertengahan tahun," jelasnya.

Meski demikian, Sherman berharap Indonesia tidak terlena dengan derasnya capital inflowDirinya memerkirakan potensi masuknya dana asing memang masih akan terus berlangsung sepanjang AS belum menaikkan tingkat suku bunga dari yang saat ini berada di level 0-0,25 persen(gen/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Listrik di Riau-Kepri Dipasok Lewat Kabel Bawah Laut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler