Lewat Cara Ini BTN Dorong Para Milenial Aceh Terjun ke Bisnis Perumahan

Jumat, 13 Oktober 2023 – 17:02 WIB
BTN Syariah. Foto dok BTN

jpnn.com, BANDA ACEH - PT Bank Tabungan Negara melalui BTN Syariah mendorong generasi milenial di Aceh untuk terjun langsung ke sektor properti dengan menjadi pengembang atau developer perumahan.

Hal ini dilakukan sebagai upaya BTN Syariah menjadi bank yang terbesar di Aceh.

BACA JUGA: Gelar Pameran di Jepara, BTN Rangkul UMKM Go Digital

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan BTN Syariah ingin mengambil peran yang lebih besar dan diharapkan bisa menjadi bank syariah terbesar di Aceh. Salah satu  upaya yang dilakukan yakni mendorong generasi milenial Aceh menjadi developer atau pengusaha properti.

"BTN melalui BTN Syariah agar menjadi yang terbesar di Aceh mengajak para milenial di Aceh menjadi developer," ujar Nixon saat memberikan Kuliah Umum dihadapan 1.200 peserta Pelatihan Developer Milenial BTN yang digelar di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Jumat (13/10).

BACA JUGA: PKT Gelar Sharing Session Kepada Insinyur Kimia Terkait Keselamatan Kerja

Menurut Nixon, sektor properti di Indonesia menjadi peluang bisnis yang potensial digeluti oleh generasi milenial, mengingat kebutuhan perumahan yang masih sangat tinggi.

Nixon mengungkapkan saat ini backlog perumahan di Indonesia mencapai 12,71 juta unit, di mana 47 persen  di antaranya didominasi oleh generasi milenial (5,8 juta orang) yang belum memiliki hunian.

BACA JUGA: Pupuk Indonesia Bakal Tingkatkan Ketersediaan Pupuk Nonsubsidi di Kios

Selain itu, setiap tahunnya lahir sekitar  800 ribu hingga 1,2 juta pernikahan baru yang membutuhkan hunian. Jumlah tersebut belum termasuk data, bahwa 38,3 persen masyarakat di Indonesia saat ini masih menempati hunian yang tidak layak.

"Masih banyaknya rumah tangga di Indonesia yang belum memiliki rumah merupakan indikasi bahwa sektor perumahan masih berpotensi untuk terus tumbuh secara berkelanjutan. Hal ini juga didukung dengan terus bertambahnya jumlah keluarga baru dan dukungan kemudahan untuk memiliki rumah," ungkapnya.

Nixon menambahkan, dengan fakta hampir 90 persen generasi milenial di Indonesia memiliki penghasilan kurang dari Rp 10 juta per bulan, maka segmentasi rumah yang bisa disediakan oleh para developer-developer milenial yang baru merintis bisnisnya berkisar Rp 200-400 juta.

Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, pada 2015 BTN membentuk Housing Finance Center (HFC) sebagai pusat Learning, Advisory dan Research di bidang perumahan.

Melalui programnya, HFC berupaya untuk mencetak entrepreneur baru di bidang properti guna mendukung supply perumahan.

"Sektor perumahan menjadi salah satu sektor yang  paling tepat dipilih oleh entrepreneur, karena memiliki kontribusi yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, menggunakan banyak produk lokal dan melibatkan banyak pihak sehingga diharapkan akan mampu mempercepat menumbuhkan ekonomi nasional," sambung Nixon.

Selain padat modal dan padat karya, sektor perumahan juga menjadi satu-satunya sektor yang serapan kandungan lokalnya bisa mencapai 90 persen, sehingga berkontribusi besar terhadap penerimaan negara.

"Hampir seluruh bahan baku maupun pembiayaan yang dibutuhkan untuk membangun perumahan merupakan sumber daya domestik. Oleh karena itu, pengembangannya akan meningkatkan konsumsi domestik sekaligus mengendalikan inflasi di daerah," ujarnya.

Hal itu lah yang mendasari BTN ikut mencetak lahirnya developer-developer baru di sektor perumahan.

Rektor Universitas Syiah Kuala Marwan yang mengapresiasi Program Developer Milenial BTN.

Menurut Marwan, Pelatihan Developer Milenial Bank BTN ini merupakan kegiatan yang positif dalam menggerakan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiwa agar bisa berkontribusi untuk perekonomian nasional ke depannya.

Dia menambahkan, selama ini BTN melalui BTN Syariah di Aceh telah menjalin kerja sama yang erat dengan Universitas Syiah Kuala termasuk penyaluran Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) hingga memberikan kesempatan para alumni Universitas Syiah Kuala berkarir di BTN secara nasional.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler