Lewat Cara ini, Kementan Terus Tingkatkan Produksi Ayam Potong

Senin, 15 Juli 2019 – 16:22 WIB
Ayam potong. Foto: Humas Kementan

jpnn.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjend PKH) terus meningkatkan produksi ayam potong untuk mendukung akselerasi ekspor dan ketahanan nasional. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan menggencarkan program upaya khusus (Upsus) Jagung untuk kebutuhan pakan ternak.

Terkait hal ini, peternak mandiri ayam broiler asal Cianjur, Jawa Barat, Andi Sugimin mengaku merasakan betul upaya pemerintah dalam penyediaan dan bantuan pakan ternak. Khusus untuk bantuan, Andi menyebutnya sebagai bukti hadirnya pemerintah saat petani menghadapi kesulitan. 

BACA JUGA: Kementan Minta Petani Lebih Bijak Gunakan Pestisida

"Terutama di masa Kabinet Kerja Presiden Jokowi-JK, Pak Amran yang membantu sebagai Menteri Pertanian telah mendampingi kami melalui berbagai bantuan dan kebijakan yang sangat memihak pada kebutuhan peternak," kata Andi, Sabtu (13/7) lalu.

Menurut Andi, salah satu kehadiran pemerintah yang sangat dirasakan peternak adalah bantuan jagung selama musim paceklik beberapa bulan lalu. Bantuan itu, kata dia, merupakan suplemen bagi peternak untuk menjaga semangat produksi.  

BACA JUGA: Begini Strategi Kementan Mengantisipasi Kenaikan Harga Cabai

"Peternak kecil bisa jadi gulung tikar jika saat itu kondisi jagung tetap langka. Tapi kami berterimakasih kepada pemerintah atas bantuan penyediaan jagung, sehingga kami bisa melanjutkan produksi. Semoga ke depan bantuan jagung terus bertambah," katanya.

Meski begitu, Andi berharap pemerintah membatasi perizinan kuota perusahaan asing yang dinilai tidak seimbang baik dari sisi permodalan maupun alat yang digunakan. Menurutnya dalam hal ini pemerintah harus berani menolak izin usaha tersebut, sembari mengucurkan bantuan yang ada untuk peternak kecil.

BACA JUGA: Dekan Pertanian UGM Dukung Pengembangan Pertanian Modern

"Kalau bisa populasi perusahan asing yang besar dibatasi supaya yang lokal bisa tumbuh. Kan mereka datang ke Indonesia dengan investasi besar dan infrastruktur yang bagus. Kalau bisa bersinergi lah supaya berbarengan. Apalagi mereka sudah menggunakan beragam teknologi," katanya.

Dia menambahkan, selama ini Amran dinilai cukup berani dalam mengambil kebijakan strategis di antaranya soal pembatasan impor bahan pangan hasil pertanian untuk melindungi petani di tanah air. Dia berharap Kementan juga menertibkan perusahaan-perusahaan di bidang peternakan ayam jika terbukti melakukan tidakan yang merugikan peternak lokal.

"Saya yakin masih ada perusahan besar yang nakal. Makanya pemerintah harus menginvestigasi perusahan yang ada di seluruh Indonesia," katanya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan)  Amran Sulaiman menjelaskan bahwa posisi Indonesia saat ini dalam keadaan surplus jagung pakan, sehingga mampu melakukan ekspor.

"Kami sudah membagikan bibit untuk ditanam petani seluas 3 juta hektar. Semuanya gratis tanpa dipungut biaya sepeser pun. Maka itu, bibit yang diberikan juga harus bagus supaya produktivitasnya mencapai 10 ton," katanya.

Namun di sisi lain, kata Amran, mengurus pertanian tidak cukup tertuju pada komoditas jagung semata. Ada ratusan komoditas lain yang harus dijaga selama 24 jam setiap hari.

"Komoditas cabai saja ada 3, belum bawang, sawit dan yang lain. Tapi, intinya, soal jagung dulu kita impor 3,5 juta, sekarang kita sudah ekspor. Artinya ini kan ada kemajuan terkait apa yang sudah kami kerjakan. Termasuk juga kontribusi teman-teman kadin yang sudah bekerjasama dalam bentuk investasi," tukasnya.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Siap Memanfaatkan Bonus Demografi Melalui Modernisasi Pertanian


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler