jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Gojek menandatangani kerja sama dalam edukasi perilaku bisnis, pelayanan, dan konsumsi yang ramah lingkungan di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Jumat (9/8).
Inisiatif GoGreener yang diluncurkan perusahaan Gojek dan terdapat fitur GoFood menjadi layanan pertama yang memberikan pilihan untuk tidak menyertakan alat makan sekali pakai dalam pemesanan di aplikasi serta tas pengantaran yang dirancang khusus untuk mitra driver.
BACA JUGA: KLHK Bakal Pertahankan Sistem Pengelolaan Arsip
Direktur Pengelolaan Sampah KLHK Novrizal Tahar mengatakan, Gojek merupakan platform teknologi yang telah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari masyarakat.
'Melalui kerja sama ini, KLHK dan Gojek berkomitmen dalam menghimbau kepada masyarakat untuk mengambil peran aktif dalam menjaga keberlangsungan lingkungan dengan dimulai dari diri sendiri dan dari lingkup gaya hidup sehari-hari,” ujar dia kepada wartawan, Jumat.
BACA JUGA: KLHK dan Gojek Kolaborasi Pengurangan Sampah Plastik, Begini Caranya
Melalui inisiatif GoGreener, GoFood meluncurkan inovasi dan solusi yang mendorong gaya hidup ramah lingkungan. Pertama adalah fitur pilihan alat makan sekali pakai. Ketika memilih makanan sebelum masuk ke halaman checkout, pastikan pelanggan untuk tidak mencentang atau membeli alat makan sekali pakai di daftar menu makanan yang terdapat di bagian bawah.
GoFood tengah mengembangkan customer journey ini sehingga di bulan September nanti fitur ini akan masuk ke dalam halaman checkout untuk kemudahan pengecekan. Seluruh mitra merchant pun dihimbau untuk berpartisipasi dalam program ini.
BACA JUGA: Menteri Siti: Konservasi Alam Sudah jadi Perhatian Publik
Inovasi kedua adalah tas pengantaran makanan khusus bagi mitra driver. GoFood menyediakan tas pengantaran yang dirancang khusus dengan kompartemen yang lebih luas dan kualitas yang lebih baik dalam menyimpan dan mengantar makanan, baik panas maupun dingin. Istimewanya, tas ini dapat dilipat ketika driver mengantarkan penumpang sehingga mampu menunjang kinerja driver yang lebih fleksibel.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah melalui KLHK tengah gencar mengajak masyarakat untuk mengurangi sampah plastik yang berasal dari plastik sekali pakai. Data KLHK menunjukkan jumlah timbunan sampah secara nasional mencapai 175.000 ton per hari jika menggunakan asumsi sampah yang dihasilkan setiap orang per hari sebesar 0,7 kg. Dari jumlah tersebut, 15 persen di antaranya adalah sampah plastik yang berasal dari kemasan makanan dan minuman, kemasan consumer goods, kantong belanja, wadah makanan dan minuman serta pembungkus barang lainnya. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Singapura Apresiasi Penanganan Karhutla Indonesia
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan