Singapura Apresiasi Penanganan Karhutla Indonesia

Kamis, 08 Agustus 2019 – 14:38 WIB
Penanggulangan karhutla dan asap oleh Manggala Agni. Foto : Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Upaya yang dilakukan Indonesia mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menuai apresiasi dari negara tetangga. Hal ini terungkap dalam sidang ASEAN dengan lima negara (Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, dan Indonesia) yang khusus membahas masalah Transboundry Haze Pollution (THP) atau asap lintas batas.

Sidang ini berlangsung dari tanggal 5-6 Agustus, di tengah berbagai upaya kolektif pemerintah Indonesia mengendalikan titik api yang mulai muncul di berbagai wilayah Sumatera dan Kalimantan.

BACA JUGA: Menteri Siti Nurbaya Ingatkan Arahan Presiden Soal Pencegahan dan Pengendalian Karhutla

"Selama dua hari sidang tidak ada yang menyampaikan transboundary dari Indonesia. Kami jelaskan upaya-upaya konkrit yang terus dilakukan di lapangan. Meski harus diakui kebakaran di lahan gambut memang sangat sulit dipadamkan," ujar Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Raffles B. Panjaitan di Jakarta, Kamis (8/8).

Raffles mengatakan, dia bertemu dengan Menteri LHK Singapura Agus Zulkifly. “Beliau mengucapkan terima kasih atas usaha pemerintah Indonesia menangani karhutla dan menyampaikan salam pada Ibu Menteri Siti Nurbaya," sebut Raffles.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Bakal Melawat ke Malaysia dan Singapura Pekan Ini

BACA JUGA: Arahan Tegas Presiden Jokowi Terkait Penanganan Karhutla

Upaya KLHK bersama instansi lain dalam pencegahan dan pengendalian karhutla merupakan komitmen Pemerintah Indonesia agar tidak ada lagi asap lintas batas. Presiden Joko Widodo dalam rapat koordinasi nasional pengendalian karhutla di Istana Negara (6/8) memberikan arahan agar segera padamkan api dan jangan menunggu sampai besar.

BACA JUGA: Arahan Tegas Presiden Jokowi Terkait Penanganan Karhutla

Atensi Presiden Jokowi terhadap pengendalian karhutla adalah dengan memprioritaskan pencegahan melalui patroli dan deteksi dini, kolaborasi lintas instansi, penataan ekosistem gambut, penegakan hukum, serta mendorong masyarakat untuk menerapkan pembukaan lahan tanpa bakar (PLTB).

Saat ini kata Raffles, Satgas Terpadu Karhutla yang terdiri dari Manggala Agni, Polri, TNI, BNPB, Pemda (BPBD), Kepala Desa, Regu Dalkar Swasta (Perkebunan, HTI, dan Ijin usaha lain), Brigade Karhut Taman Nasional dan BKSDAE serta MPA, terus melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan titik api yang bermunculan di daerah-daerah rawan.

“Sampai 6 Agustus 2019, sekitar 38 unit helikopter dan pesawat terlibat dalam kegiatan patroli maupun pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Di antaranya 19 unit di Provinsi Riau, 4 unit di Sumatera Selatan, 6 unit di Kalbar, 5 unit di Kalteng, 2 unit di Kalsel, dan 1 unit di Provinsi Jambi,” urai Raffles.

Selain itu, hingga 5 Agustus, telah dilakukan sebanyak 24.660 kali water boombing dengan air yang dijatuhkan sebanyak 90.457.400 liter air untuk memadamkan api di titik-titik yang sulit dijangkau oleh tim darat.

"Jadi upaya pengendalian tanpa henti terus kami lakukan. Tentu kami sangat berharap peran aktif pemda untuk terus mengingatkan, mengawasi dan mengedukasi masyarakatnya agar tidak membuka lahan dengan cara membakar," tandas Raffles. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KLHK, TNI dan Polri Tangkap 17 Orang di Perbatasan Indonesia-Malaysia


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
karhutla   KLHK   Singapura  

Terpopuler