Lewat Desa Devisa Klaster Lada Hitam Lampung, LPEI & Kemenperin Bawa Produk Lokal Mendunia

Senin, 27 Juni 2022 – 21:50 WIB
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/ Indonesia Eximbank. Foto dok LPEI

jpnn.com, LAMPUNG - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bersama Kementerian Perindustrian berkolaborasi menghadirkan Desa Devisa Klaster Lada Hitam di Pulau Tegal Mas, Lampung.

Peresmian ini disaksikan secara langsung maupun daring oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Menkomarves), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian).

BACA JUGA: Minta Maaf Kepada Ruben Onsu, Ivan Gunawan: Gue Mau, Lu Pakai Darah Gue

Kemudian Menteri Perindustrian, Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Gubernur Lampung, Bupati Pesawaran, Disperindag Provinsi Lampung, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Cahaya Baru, serta IKM Kemenperin.

“Kami akan segera melakukan penetrasi pasar-pasar ekspor untuk lada hitam. Kami juga sampaikan terima kasih kepada LPEI," ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.

BACA JUGA: Keutamaan Puasa Sunah Senin dan Kamis, Jangan Sampai Dilewatkan

Desa Devisa Klaster Lada Hitam terdiri atas enam desa di wilayah Kabupaten Lampung Timur yaitu Desa Sukadana Baru, Catur Swako, Tanjung Harapan, Negeri Katon, Putra Aji Dua dan Surya Mataram.

Terdapat 505 orang petani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan) Cahaya Baru dan 80 orang di antaranya merupakan petani perempuan.

BACA JUGA: 6 Dampak Buruk Konsumsi Madu Secara Berlebihan, Harap Waspada!

Keunggulan lada hitam Lampung ini memiliki karakteristik cita rasa dan aroma khas, yang tidak dimiliki oleh lada hitam dari daerah lain, sehingga dengan keunikan ini Provinsi Lampung telah memperoleh Sertifikat Indikasi Geografis (IG) Lada Hitam yang dikeluarkan oleh Kemenkumham.

Sertifikat IG ini menunjukan bahwa komoditas lada Lampung memiliki reputasi kualitas yang baik dan menjadikan lada hitam sebagai komoditas unggulan Lampung.

Kapasitas produksi Gapoktan Cahaya Baru mencapai 100-150 kg per hari di musim panen raya dan 10-15 kg per hari di musim bukan panen raya dengan luas lahan 600 hektar.

Saat ini Gapoktan Cahaya Baru telah melakukan kegiatan ekspor melalui pihak ketiga dengan negara tujuan antara lain ke negara India, Kenya, Australia dan Jerman.

Melalui program Desa Devisa Klaster Lada Hitam Lampung, LPEI akan berperan dalam meningkatkan pengetahuan dan kompetensi para petani lada hitam, sehingga nantinya mampu meningkatkan kualitas produksi serta menciptakan produk yang bernilai tambah yang sesuai dengan permintaan pasar global.

“Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat dengan tetap melestarikan aspek sosial dan budaya masyarakat setempat. Kolaborasi LPEI dengan Kementerian terkait serta pemangku kepentingan di bidang komoditas lada hitam juga mendukung program Indonesia Spice Up," kata Direktur Eksekutif LPEI, Riyani Tirtoso.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler