Lewat Digitalisasi, Pemerintah Sejahterakan Petani Indramayu

Kamis, 07 Juni 2018 – 14:16 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno mendampingi Presiden Jokowi meresmikan program kewirausahaan petani dan digitalisasi pertanian di Indramayu. Foto dok humas Kementerian BUMN

jpnn.com, INDRAMAYU - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengunjungi Kabupaten Indramayu untuk meresmikan program kewirausahaan petani dan digitalisasi pertanian yang juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

Dalam kunjungan ini Presiden dan rombongan mengunjungi langsung Mitra Badan Usaha Milik Desa Bersama (MBB) binaan PT Telkom Indonesia Tbk di Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu.

BACA JUGA: Utang BUMN Meroket, Fadli Zon Singgung Jokowi Lagi

MBB Sliyeg tercatat memiliki 1 Badan Usaha Milik Desa/BUMDes Kecamatan (terdiri dari 14 BUMDes) dan satu Perkumpulan Gabungan Kelompok Tani/Gapoktan (yang terdiri dari 127 Poktan dan 7009 Petani). Jumlah produksi padi tercatat 54 ribu ton per tahun dengan total luas lahan sebesar 4.384 Ha.

MMB Sliyeg merupakan salah satu pilot project kewirausahaan petani yang menerapkan sistem digitalisasi pertanian, di mana digitalisasi dilakukan dengan sebuah aplikasi 'Logistik Tani’ (LOGTAN) sebagai platform digital yang mengintegrasikan empat siklus pertanian yakni pratanam, tanam, panen, pasca panen. Cara tersebut diyakini bisa meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.

BACA JUGA: Resmikan Bank Mikro Nelayan, Jokowi: Bunganya 3 Persen Saja

“Apresiasi saya bagi BUMN dan Pemda yang telah berkolaborasi. Terima kasih Telkom Indonesia yang memiliki mitra binaan di sini. Melalui keberadaan MBB ini diharapkan para petani yang sebelumnya hanya sebagai penanam yang menghasilkan padi saja, juga bisa menjadi wirausaha yang unggul dan hidupnya lebih sejahtera," tutur Rini.

Rini juga menegaskan, kehadiran MBB Sliyeg juga merupakan bentuk sinergi BUMN dalam mendorong peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani Sliyeg.

BACA JUGA: Politikus PAN Puji Kinerja Pemerintahan Presiden Jokowi

MBB Sliyeg merupakan mitra bersama dengan kepemilikan saham mayoritas 51 persen dimiliki oleh tujuh BUMN yaitu Bulog, Danareksa, Pertamina, PTPN, RNI, PIHC dan PPI dan sisanya dimiliki oleh Perkumpulan BUMDes Bersama dan Perkumpulan Gapoktan 49 persen. Meski memiliki saham mayoritas, 80 persen keuntungan akan diserahkan kepada petani.

Digitalisasi sistem pertanian diinisiasi oleh PT Telkom bekerja sama dengan pemerintah daerah melalui empat siklus tanam, yaitu pra-tanam dengan penerapan asuransi usaha tani dan KUR yang merupakan wujud sinergi PT Jasindo, PT Askrindo dan Himpunan Bank Negara (Himbara).

Sementara itu, tahap tanam dengan penyediaan benih, distribusi pupuk dan pendampingan merupakan wujud sinergi PT Pupuk Indonesia, PT Syang Hiang Seri/SHS, PT Pertani (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Persero.

Untuk tahap panen dengan penyimpanan hasil panen dan resi gudang dijalankan oleh PT Pegadaian dan tahap pasca panen berupa penjualan dan distribusi hasil tani, merupakan wujud sinergi Perum Bulog dan PT Pupuk Indonesia Pangan.

“Ini merupakan Sinergi BUMN dalam mendukung wirausaha petani untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Saya yakin petani di sini akan sejahtera dan saya akan terus mendorong BUMN-BUMN untuk terus bersinergi memberikan pelayanan terbaik bagi petani," ucap Rini.

Sementara Dirut PT Telkom Indonesia Alex J. Sinaga menambahkan program layanan kewirausahaan petani dan digitalisasi sistem pertanian ini diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah yang dihadapi petani, seperti usaha skala kecil, daya tawar petani lemah, serta insentif petani yang tidak tepat dan tidak berkelanjutan.

Di BUMDes binaan Telkom ini, semua pelayanan dilakukan melalui sistem yang terintegrasi dengan kartu tani. Data ini nantinya juga menjadi acuan dari Kementerian Pertanian mengenai pertanian di Indramayu, khususnya di Kecamatan Sliyeg. Program Layanan Kewirausahaan Petani ini akan diterapkan di sembilan wilayah di Jawa Barat antara lain Indramayu, Karawang, Majalengka, Ciamis, dan Cianjur.

“Sistem digitalisasi pertanian yang dicanangkan sejak Maret 2017 ini menjadikan Indramayu sebagai kabupaten di Indonesia yang memiliki data pertanian matang. Kami berharap digitaliasi sistem pertanian bisa mendorong petani untuk memaksimalkan sistem dan mempermudah bisnis yang berkaitan dengan petani dan pertanian,” harapnya.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakinlah, Jokowi Tak Akan Kurangi Kewenangan KPK Lewat RKUHP


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler