Lewat Ekosistem Digital Inklusif, GudangAda Perkuat Rantai Pasok Industri B2B

Kamis, 27 Oktober 2022 – 22:32 WIB
SVP Merchant Solution & Revenue Management of GudangAda Neni Sukirman (kiri) bersama Chief of Business Development Officer of GudangAda Andre Widjaja. Foto dok GudangAda

jpnn.com, JAKARTA - GudangAda menghadirkan ekosistem digital inklusif bagi UKM dan pemain rantai pasok, yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis.

CEO & Founder GudangAda, Stevensang mengatakan, sebagai platform e-commerce B2B bagi produsen, pedagang, grosir, dan pedagang eceran, upaya percepatan inklusi keuangan bisa dimulai dari integrasi seluruh rantai pasok agar mudah terhubung.

BACA JUGA: 3 Tahun Pimpin Kementerian BUMN, Erick Thohir Dinilai Berhasil Perbaiki Perekonomian

“Gagasan digitalisasi secara inklusif bisa efektif dilakukan jika pelaku digital bisa memberdayakan para pemain rantai pasok dan pedagang tradisional di indonesia. Kehadiran GudangAda sendiri bukan untuk menggantikan peran para pemain di industri B2B melainkan untuk memberdayakan mereka agar menggunakan pendekatan digital," ujar Stevensang.

GudangAda juga mengedukasi para pelaku UKM untuk memastikan mereka bisa menggunakan aplikasi secara optimal dan aman, lewat keberadaan tim Business Development GudangAda yang terdapat di 500 kota, di seluruh Indonesia.

BACA JUGA: BRI & Kepolisian Sigap Gagalkan Aksi Penipuan Soceng, Uang Rp 99 Juta Milik Nasabah Kembali

Dengan begitu, diharapkan adopsi solusi digital GudangAda bisa berjalan dengan lancar dan tepat guna bagi bisnis UKM.

SVP Merchant Solution & Revenue Management of GudangAda Neni Sukirman menjelaskan ada tiga layanan utama pada ekosistem digital GudangAda yang saling terintegrasi.

BACA JUGA: Produk Tembakau Alternatif Terapkan Konsep Rendah Risiko

Di antaranya GudangAda tempat jual beli para pedagang, GudangAda Logistik yang merupakan layanan pengiriman pesanan mudah, aman dan dapat diandalkan.

Kemudian GudangAda Solusi, yang merupakan aplikasi kasir dan manajemen stok toko untuk para pedagang.

"Visi kami membantu UKM, karena selama ini kendala di lapangan rantai distribusinya panjang dan mahal biayanya, kami sepakat untuk membentuk GudangAda untuk membantu mereka," kata Neni dalam diskusi Ekosistem Digital GudangAda Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan Digital UKM di Jakarta, Kamis (27/10).

GudangAda Solusi memudahkan pedagang melakukan digitalisasi operasional toko termasuk di dalamnya manajemen stok & harga, laporan transaksi jual & beli, laporan laba/rugi, pencetakan struk, dan manajemen pelanggan & karyawan.

Semenjak diluncurkan pada Agustus 2022, GudangAda Solusi telah digunakan oleh lebih dari 9.000 pedagang grosir mitra GudangAda untuk mengatur secara digital operasional toko mereka, dengan total omset mencapai Rp 250 miliar.

Chief of Business Development Officer of GudangAda Andre Widjaja menjelaskan aplikasi GudangAda saat ini telah digunakan oleh lebih dari 1 juta pengguna dan lebih dari 200 principal brand telah bergabung di dalam ekosistem GudangAda.

"Untuk ke depan, GudangAda menargetkan merangkul lebih banyak pelaku UKM untuk bergabung ke ekosistem digital GudangAda sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam mendigitalisasi 30 juta UKM di 2024," seru Andre.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler