jpnn.com - MANILA - Rodrigo Duterte sudah membentuk tim khusus untuk mengonsep transisi pemerintahan di Filipina. Presiden Benigno Aquino III pun mengirim satu wakilnya untuk terlibat dalam tim transisi.
”Akan ada empat kelompok yang bertugas mengawal proses transisi pemerintahan dan memastikannya berjalan lancar,” kata Peter Lavina, Jubir Duterte. Empat kelompok itu terdiri atas komite transisi, komite seleksi, komite kebijakan, dan komite pelantikan.
BACA JUGA: Panglima: Tingkatkan Kemitraan Militer Regional
Selasa lalu (10/5) kubu Duterte memublikasikan lima anggota komite transisi lewat Facebook. Tugas mereka adalah berkoordinasi dengan pemerintahan Noynoy. Kemarin Noynoy mengutus salah seorang ajudannya untuk mengoordinasikan transisi dengan kubu Duterte.
Kabarnya, dalam waktu dekat, Malacanang pun akan membentuk komite transisi untuk memperlancar serah terima kekuasaan. ”Tidak hanya berkoordinasi dengan pemerintah yang masih berkuasa, komite juga bertugas merangkul kedutaan asing yang negaranya disebut dalam komentar Duterte,” terang Lavina. Lewat komite seleksi, kubu Duterte membidik politisi yang akan mereka rekrut dalam kabinet baru.
BACA JUGA: PBB Nilai Kontingen Indonesia Terbaik
Sejauh ini ada dua nama yang dipastikan akan menjabat menteri. Yakni, Carlos Dominguez dan Arthur Tugade. Mereka adalah teman sekolah Duterte yang juga ikut sibuk dalam rangkaian kampanye The Punisher tersebut. Rumor yang beredar menyatakan bahwa mereka berdua akan berada di tim ekonomi.
Sementara itu, terkait kebijakan dalam dan luar negeri, Duterte memercayakan semuanya kepada komite kebijakan. Komite tersebut bertugas untuk merancang program 100 hari pertama sang presiden baru. Mereka jugalah yang menuliskan agenda politik Duterte dalam enam bulan pertama pemerintahannya. Terutama janji sang wali kota untuk memberantas kriminalitas sampai tuntas.
BACA JUGA: Satu Keluarga Dibakar, Termasuk 2 Anak-anak..Mati Pelan-pelan
Jika dibandingkan dengan tiga komite yang lain, tugas komite pelantikan paling mudah. Sebab, mereka hanya bertanggung jawab atas upacara pelantikan Duterte. Hingga kemarin, menurut Lavina, Duterte masih mengutamakan agenda politik dalam negeri. Selain menumpas kriminalitas, dia akan menerapkan jam malam untuk anak-anak serta membatasi penjualan minuman beralkohol.
”Semua kebijakan itu sudah dibicarakan dengan pihak-pihak terkait. Sebagai presiden yang memiliki kekuasaan eksekutif, dia sudah pasti bisa menjalankan seluruh program tersebut. Tapi, yang paling bagus adalah menerapkannya secara demokratis,” papar Lavina. (afp/cnn/hep/c6/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ooo.... Ooo... Sinyal Buruk Bagi Hillary
Redaktur : Tim Redaksi