jpnn.com - WASHINGTON – Jalan Hillary Clinton untuk melenggang ke kursi Capres dari Partai Demokrat ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Setidaknya itu yang terlihat dari akan berakhirnya putaran primary pemilihan umum presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS). Dimana, lawannya, Bernie Sanders justru panen kemenangan. Selasa waktu setempat (10/5), politikus 74 tahun tersebut kembali mengungguli Hillary Clinton di Negara Bagian West Virginia.
Itu sinyal buruk bagi mantan first lady Negeri Paman Sam tersebut. Reuters menyatakan, kekalahan Clinton itu merupakan dampak komentar miringnya tentang tambang batu bara pada Maret lalu. Ketika itu, dalam sebuah kampanye di Negara Bagian Ohio, perempuan 68 tahun tersebut mengungkapkan bahwa pemerintah akan membuat para pengusaha tambang batu bara dan para pekerjanya menganggur.
BACA JUGA: Kata Polisi, 4 WNI Bebas dari Abu Sayyaf dengan Tebusan
Sebagai negara bagian dengan basis tambang batu bara, penduduk West Virginia mungkin tersinggung. Akibatnya, hasil primary di kawasan perindustrian itu pun tidak berpihak pada Clinton. Padahal, istri mantan Presiden Bill Clinton tersebut sudah berusaha mencegah dampak buruk komentarnya itu.
Pekan lalu, dalam lawatannya ke Ohio dan West Virginia, Clinton berkali-kali me minta maaf kepada masyarakat di dua negara bagian tersebut atas komentarnya tentang industri tambang batu bara. ’’Media sudah salah mengartikan komentar saya itu,’’ ungkapnya.
BACA JUGA: Lihat Nih, Lucunya Lima Bayi Kembar
Tapi, permintaan maaf Clinton tidak membuat penduduk West Virginia lantas bersimpati. Padahal, dalam permintaan maafnya, ibu satu putri tersebut juga berusaha merangkul para pekerja tambang batu bara dengan memaparkan rencananya untuk membuat proyek energi bersih. Dia akan memberdayakan para pekerja itu.
Kendati unggul di West Virginia, Sanders masih harus berjuang keras untuk bisa mencapai kuota minimal yang ditetapkan Konvensi Nasional Partai Demokrat. Calon presiden (capres) harus mengantongi dukungan minimal 2.383 delegates. Sejauh ini, Clinton mengamankan dukungan 2.239 delegates. Itu termasuk 523 superdelegates yang dalam konvensi nanti bebas memberikan suaranya untuk capres mana pun.
BACA JUGA: Ini Gelar Baru Bagi Kim Jong-un Usai Kongres Langka
Sementara itu, Sanders masih memperoleh dukungan 1.469 delegates, termasuk 39 superdelegates. Dengan demikian, senator asal Negara Bagian Ver mont tersebut masih membutuhkan sedikitnya 914 delegates.
Di sisi lain, Clinton yang kalah di West Virginia hanya kekurangan 144 delegates untuk menjadi pemenang. Meski Clinton lebih dekat pada kemenangan, Sanders tetap tidak menyerah. Sedikitnya masih ada dua jadwal primary penting bagi Clinton dan Sanders. Yakni, primary 17 Mei di Negara Bagian Kentucky dan Negara Bagian Oregon. Serta primary 7 Juni di enam negara bagian sekaligus.
Dalam pergelaran Super Tuesday IV itu, bakal ada sekitar 700 delegates yang bisa di rangkul. Sebanyak 475 di antaranya berada di Negara Bagian California. Kini, dua kandidat capres Demokrat itu fokus menuju ke sana sebelum masuk dalam kovensi partai Juli. (AFP/Reuters/BBC/hep/c23/any/pda)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Filipina Hampir Pasti Dipimpin Donald Trump dari Timur
Redaktur : Tim Redaksi