Lewat Facebook, Rakyat Riau Hujat SBY Soal Asap

Kamis, 13 Maret 2014 – 14:29 WIB

jpnn.com - PEKANBARU -- Sudah sebulan lebih harus menghirup udara kotor akibat polusi asap, dampak kebakaran hutan dan lahan, sepertinya membuat kesabaran masyarakat Riau habis.

Komitmen penanganan kabut asap oleh pemerintah pusat dan daerah, dinilai berjalan lambat dan terlihat tidak terlalu berarti. Makin hari asap bukannya berkurang justru makin bertambah tebal, sehingga mengganggu aktivitas bahkan perekonomian rakyat.

BACA JUGA: Istri Anas Ogah Komentar Soal Penyitaan Aset

Merasa bencana yang mereka alami tak terlalu ditanggapi serius pemerintah, masyarakat pun beramai-ramai memanfaatkan berbagai media sosial, salah satunya laman facebook untuk meluahkan kekesalan mereka.

Yang paling ramai menjadi sasaran kekesalan mereka, siapa lagi kalau bukan jajaran Menteri terkait dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

BACA JUGA: Sebut Peran Amir Hamzah, Wawan Minta Hakim Berlaku Adil

Seperti yang disampaikan pemilik akun FB berinisial AJ. Dalam akunnya ia menanyakan kepedulian Presiden atas derita yang dirasakan hampir 6 juta rakyat Riau dalam sebulan terakhir. Dalam akun FB-nya ia menuliskan kata-kata:

"MANA PRESIDEN ?? MANA MENHUT ?? Pernyataanmu yang mengatakan asap itu sudah tradisi musim kering sungguh menyakitkan. MANA MENKES ?? kalau ngurus kondom kencang. MANA WAKIL RAKYAT DI SENAYAN ?? kalau yg ini aku dah speechless! DI MANA KALIAN SEMUA ?? --JUTAAN RAKYAT RIAU SUDAH MAU SEKARAT, PEDULI PUN KALIAN TIDAK !!".

BACA JUGA: Pramono Edhie Luncurkan Buku Biografi

Status bernada kekecewaan pun datang dari pemilik akun dengan inisial FT. Ia menulis "Rakyat Riau hidup dalam racun asap, Presiden ditemani menteri jalan-jalan ke mall. Nyesal pernah memilih dia. Ibu negara sibuk foto-foto dengan kameranya,".

Ada pula status dengan inisial akun ED, ia meminta agar Presiden SBY berkenan mengunjungi Provinsi Riau."Tolong Pak Presiden, jangan hanya menyatakan keprihatinan saja. Datanglah ke Riau dan hirup udara kotor seperti yang anak-anak kami hirup. Ini sudah bencana nasional kesehatan. Sudah lebih satu bulan kami dibunuh pelan-pelan Pak Presiden,".

Berbagai kecaman bernada sama, juga diarahkan untuk para pelaku pembalakan liar dan perusahaan yang dinilai sebagai dalang aksi pembakaran hutan dan lahan di Riau. Saat ini aparat baru menetapkan satu perusahaan swasta menjadi tersangka pembakaran hutan dan lahan. Sementara lainnya yang dicurigai, masih belum diketahui tindakan hukum yang pasti. (afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Budi Mulya: Pemberian FPJP Century Keputusan Bersama


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler