Lewat Hutan, Rombongan Pendekar Diserang

Senin, 14 November 2011 – 07:30 WIB

JOMBANG - Bentrokan antara dua perguruan silat terjadi di Jombang kemarinSebanyak 431 pendekar silat dari perguruan Kera Sakti Lamongan yang menumpang delapan truk usai mengikui pengesahan anggota di Madiun kemarin diserang ratusan pendekar dari perguruan silat lain di hutan Desa Sukodadi Kecamatan Kabuh.

Insiden itu menyebabkan enam orang dari Kera Sakti terluka parah dan dirawat di RSUD Jombang

BACA JUGA: Bonaran Situmeang Didesak Wujudkan Pemekaran

Satu di antara mereka bahkan koma dan belum sadarkan diri setelah menderita empat luka bacok di kepala bagian belakang serta leher belakang
Selain itu juga ada dua korban yang dirawat di RSUD Ngimbang, Lamongan, dan satu korban dirawat di Puskesmas Kabuh.

Sejumlah saksi mata di lokasi kejadian menceritakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.00

BACA JUGA: Tiap Bulan 2500 Bayi Lahir di Batam

Saat itu, tujuh truk yang mengangkut ratusan pendekar KS melintas dengan dikawal polisi
Sampai di hutan Desa Sukodadi, muncul ratusan orang membawa parang dan sejumlah senjata tajam lainnya yang menghadang laju kendaraan-kendaraan tersebut.

Polisi yang mengawal sejatinya sudah melepaskan beberapa kali tembakan peringatan untuk membubarkan penghadang

BACA JUGA: Pertambangan Timah Bukan Lagi Andalan Belitung

Namun, mereka tak menghiraukannya dan terus merangsek mendekatSebagian malah langsung melemparkan batu ke arah penumpang di dalam truk

Kondisi semakin kacau setelah para pendekar yang berada di dalam truk membalas lemparan batu tersebutSehingga seakan mereka sudah siap menghadapi peristiwa tersebut"Kita memang sempat diingatkan petugas kalau nanti akan dihadangMakanya begitu masuk Kabuh, kita sempat ambil batu," kata Fahrudin, salah seorang pengurus Kera Sakti ranting Maduran, Lamongan.

Aksi lempar batu kedua kubu pendekar membuat petugas kewalahanApalagi pada waktu bersamaan, penyerang melemparkan bom molotov yang nyaris mengenai petugas

Khawatir menjadi bulan-bulanan, para penumpang truk yang terdesak akhirnya turun dan  mencoba melawanNamun begitu tahu kalah persenjataan, mereka akhirnya lari terbirit-birit masuk hutanSebagian lari ke kampung Klubuk dan bersembunyi ke rumah warga.

Di sinilah malapetaka terjadiSejumlah pendekar Kera Sakti yang mencoba melakukan perlawanan akhirnya menderita luka bacok di beberapa bagian tubuhnya"Saat mencoba mengambil batu, ada teman kami yang dibacok kepalanya," kata Fakih, ketua cabang Kera Sakti Lamongan.

Penyerangan baru menghentikan aksi setelah bantuan polisi tiba di lokasiMereka mengevakuasi para pendekar Kera Sakti yang lari bersembunyiPolisi juga melarikan para korban yang terluka ke RSUDTotal ada enam korban yang dirawat di RSUDSeluruhnya dari Kera SaktiSeorang di antara mereka tidak diketahui identitasnya karena belum sadarkan diri.

"Korban yang kritis belum diketahui identitasnyaIa mengalami empat luka bacok di kepala bagian belakang serta leher belakangLima korban lainnya masih sadar meski juga mengalami luka serupa," kata dr Dewi Nugraheni, dokter jaga UGD RSUD Jombang.

Lima korban lain yang dirawat di RSUD Jombang adalah M Amin,17, asal Kembangbau;  Deri, warga Karang Pilang, Kupang; Zainul Arifin, warga Kebet; Masdur, warga Mantub; serta Salimin,32, warga Tlogoagung, KembangbauSeluruh alamat tersebut masuk Kabupaten LamonganPara korban itu rata-rata mengalami luka bacok di beberapa bagian tubuh, seperti tangan, kaki, pinggang maupun perut

Setelah kurang lebih dua jam diamankan di Satuan Radar 222 TNI-AU di Kabuh, ratusan anggota Kera Sakti dipulangkan dengan truk-truk mereka dengan kawalan 100 anggota polisiPolisi yang mengawal terdiri atas dua truk dalmas dari Lamongan, dua truk dalmas dari Jombang, serta sejumlah mobil patwal dan ranger.  "Kita menyayangkan terjadinya penyerangan iniMakanya kita akan segera memanggil pimpinan kelompok penyerang," tegas Kapolres Jombang AKBP Marjuki

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pimpinan kelompok penyerang akan disegeri dipanggilMenurut Kapolres, dari informasi yang diterimanya, semua penyerang adalah anggota sebuah perguruan silat di wilayah Kabuh"Kita sudah tahu data-data para penyerangTermasuk para pimpinannyaMereka akan segera kita panggil," tegasnya

Saat berbicara kepada para wartawan, Marjuki tidak bisa menyembunyikan kekecewaannyaApalagi saat disinggung bahwa penyerangan itu akibat kelalaian anak buahnyaSebab sebenarnya, sejak beberapa jam sebelum kejadian, petugas sudah tahu akan ada penghadanganMalah petugas sempat memberitahu anggota Kera Sakti sehingga mereka bersiap dengan mengambil batu dan dimasukkan truk"Sebenarnya kita sudah melakukan pencegahan dengan menambah pengawal sampai 15 orangTapi ternyata mereka masih nekat menyerang," jelasnya

Marjuki juga kecewa, karena perguruan silat di Kabuh itu  dinilai mengingkari kesepakatan yang pernah dibuat dengan Polres"Kita pernah koordinasi untuk tidak berbuat onar di JombangMereka akan kita panggil terkait hal ini," tegasnya.    

Sejumlah warga yang tinggal di lokasi kejadian juga tak bisa menyembunyikan kekecewaannyaApalagi menurut mereka, kejadian seperti itu bukan kali pertama"Ini sudah kali ketiga anggota perguruan silat terlibat tawuran di sini," kata Sarep, warga Sukodadi di lokasi

Karena jengah dengan ulah mereka, sejumlah warga berharap agar perguruan tersebut ditutup"Jadi apa negara kalau anak mudanya seperti iniDibubarkan saja kedua-duanya," ucap seorang ibu disambut anggukan sejumlah warga(jif/nk/jpnn/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perda Miras Tumpul


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler