Lewat Jembatan Comal, Bus Harus Turunkan Penumpang

Minggu, 27 Juli 2014 – 04:22 WIB

jpnn.com - CIREBON - Pintu masuk utama tol Ciperna dipadati kendaraan dari arah Jakarta dan Bandung yang akan menuju Semarang.

Pantauan Radar Cirebon (Grup JPNN), Sabtu (26/7), kendaraan pemudik mulai terlihat mengular sejak petang hingga malam hari.

BACA JUGA: Tiga Titik Arus Sukabumi Dirayapi Kendaraan

Sementara di pagi hari, volume kendaraan yang masuk tol cenderung lengang. Begitupun lajur ke arah Jakarta cenderung sepi, hanya beberapa kendaraan saja yang masuk pintu tol Ciperna.

Antrian kendaraan pemudik yang terjadi di pintu tol Ciperna didominasi oleh mobil pribadi. Kendaraan pemudik dari Jakarta dan Bandung biasanya sudah mulai numpuk di pintu tol tersebut sejak pukul 16.00 hingga 22.00 WIB. Hal ini lantaran banyak pemudik mengambil keberangkatan di pagi hari. Sehingga baru sampai ke pintu tol Ciperna menjelang sore hari.

BACA JUGA: Lalu Lintas Purwokerto Masih Lancar

Pelayanan pintu tol dari arah Jakarta menuju Semarang dibuka lebih banyak daripada pintu tol menuju Jakarta. Namun antrian kendaraan tetap tidak bisa dihindari karena volume kendaraan yang meningkat.

Antrian kendaraan tersebut, menjadi fenomena yang kerap terjadi, terutama sekitar dua hingga tiga hari menjelang Lebaran.

BACA JUGA: Pelabuhan Cirebon Masih Sepi

"Sudah dua-tiga hari ini pintu tol Ciperna padat oleh pemudik, kemarin sampai panjang belasan kilometer," ucap Rohman, salah seorang warga Ciperna yang menyaksikan antrian kendaraan dari jembatan Ciperna.

Sementara itu, meski jembatan Comal sudah mulai dibuka dan dilintasi kendaraan, bus yang menuju ke arah Jawa Tengah, harus menurunkan penumpang terlebih dahulu apabila ingin melewati jembatan tersebut.

Namun, sebagian bus lebih banyak memilih melintasi jalur selatan, melewati Purwokerto, Jogja, Solo dan menuju Surabaya.     

"Bus belum bisa melewati jembatan Comal, karena baru bisa dilintasi oleh kendaraan yang memiliki berat maksimal 10 ton. Kalau lebih dari itu, penumpang harus turun dulu," tukas pengurus bus Lorena, Hendrik Tampubolon. Dia pun lebih memilih jalur selatan.

Akibatnya, para penumpang terutama yang memiliki tujuan ke arah Semarang harus telantar. Para penumpang harus turun terlebih dahulu. Atau apabila bus memilih jalur selatan, para penumpang bisa membayar dua kali lipatnya dan waktu perjalanan yang panjang karena bus harus memutar.

"Kalau saja pemerintah tanggap, kejadian tidak seperti ini. Sebab jembatan Comal itu kan sudah lama tidak diperbaiki, seharusnya pemerintah daerahnya bisa mengantisipasi," terang Hendrik.

Atas kejadian ini, walaupun ada peningkatan jumlah penumpang dibandingkan hari sebelumnya, namun tetap dirinya menyebutkan arus mudik tahun ini tidak membuat para penumpang bus nyaman. Kebanyakan penumpang yang berangkat menuju ke tempat dekat, seperti Tegal, Solo, Purwokerto dan Jogja.

"Sebab kalau penumpang ke arah Semarang dan Surabaya, itu biasanya bus-bus dari Jakarta, kalau bus dari Cirebon hanya kebagian sisanya saja," akunya.

Hendrik mengakui, ada peningkatan penumpang lebih dari 35 persen pada H-2 menjelang mudik Lebaran. "Dua hari ini memang penumpang yang berangkat lebih banyak, walaupun tidak signifikan. Sebab Cirebon kan hanya lintasan saja, bus-bus hanya melayani penumpang jarak dekat,” katanya.

Sedangkan tarif angkutan khusunya bus patas sudah naik dua kali lipat. Bus Cirebon-Semarang dari harga Rp65.000 kini menjadi Rp115.000. Sementara bus Cirebon-Surabaya dari tarif biasa Rp175.000, tarif mudik menjadi Rp 225.000 untuk kelas patas dan Rp 260.000 untuk kelas eksekutif. (jml)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Avanza vs Panter, Arus Mudik Langsung Macet


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler