jpnn.com, JAKARTA - Kapal RoRo menjadi alternatif bagi konektivitas logistik antara Jakarta-Surabaya, sehingga biayanya menjadi lebih ekonomis.
Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
BACA JUGA: Kemenhub Optimalkan Jembatan Timbang dan Kapal Roro
Budi menilai hal tersebut bisa memberikan dukungan bagi Tanjung Priok untuk jadi hub pelabuhan lebih baik.
Budi menjelaskan, dengan adanya kapal-kapal besar bersandar di sana, maka penilaian positif terhadap Tanjung Priok semakin baik.
BACA JUGA: Besok, Menhub Kunjungi Proyek Pembangunan KA Makassar
"Sekarang sentimen positif terhadap Tanjung Priok makin baik. Dengan adanya kapal-kapal besar, seperti CMA-CGM. Kalau dulu (CMA-CGM) hanya ke Amerika, 2 minggu lalu yang ke Eropa sudah mulai dilakukan," jelas Budi.
Dia optimistis keikutsertaan International Shipping Line (ISL) bisa menarik fungsi dan kegiatan logistik lainnya.
BACA JUGA: Menhub: Saya Diminta Meningkatkan Kesempatan Kerja
"Saya menghargai itu karena dengan adanya kemauan International Shipping Line (ISL) untuk turut serta dalam kegiatan konektivitas logistik di Tanjung Priok pasti akan menarik fungsi-fungsi dan kegiatan logistik lainnya," tutur dia.
Upaya ini kata Budi, sesuai dengan Nawacita nomor 7, yakni mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
Untuk itu, Budi berharap daya saing Tanjung Priok dan daya saing logistik Indonesia semakin baik.
"Kami ingin sekali daya saing Pelabuhan Tanjung Priok dan daya saing logistik Indonesia semakin baik," harapnya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Revisi PM 26/2017, Menhub Minta Semua Pihak Sepakat
Redaktur & Reporter : Yessy