jpnn.com, JAKARTA SELATAN - PT Rekayasa Industri (Rekind), perusahaan Engineering, Procurement, and Construction (EPC) nasional menegaskan komitmennya untuk mendukung kemandirian anak-anak berkebutuhan khusus, terutama down syndrome.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Rabu (6/11), Rekind mengajak warga sekitar untuk menyaksikan keterampilan anak-anak down syndrome dalam meracik kopi, mirip dengan barista-barista di kafe kekinian yang sedang populer.
BACA JUGA: Rekind Sukses Bangun Kubah Pabrik Semen Pertama di Indonesia sekaligus Terbesar di Dunia
SVP Corporate Secretary Rekind Edy Sutrisman menyampaikan kegiatan ini diadakan sebagai bentuk nyata dari upaya perusahaan untuk memberikan dampak sosial positif kepada masyarakat sekitar, terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Meski keterampilan anak-anak itu dalam meracik kopi belum seahli barista profesional, Edy menegaskan yang terpenting adalah upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka sekaligus menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya mendukung kemandirian anak-anak dengan kebutuhan khusus.
BACA JUGA: Rekind dan Perguruan Tinggi Bersinergi Kembangkan Inovasi Riset & Solusi di Sektor EPC
“Unjuk kebolehan ini kami harap dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli, memahami potensi mereka, dan tergerak untuk mendukung kemandirian anak-anak down syndrome. Ini bagian dari visi sosial kami untuk membantu masyarakat tumbuh dan berkembang bersama kami,” ujar Edy.
Rekind menegaskan setiap individu termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus, memiliki potensi yang dapat dikembangkan.
BACA JUGA: Rekind Raih Penghargaan Best In Design di Ajang Hexagon Elite Award 2023
Langkah ini diharapkan tidak hanya menginspirasi masyarakat sekitar untuk mendukung kemandirian anak-anak tersebut, tetapi juga membuka peluang bagi kolaborasi dan program serupa di masa depan.
Kegiatan unjuk kebolehan ini dikemas dan menjadi bagian dari rangkaian program Survei Kepuasan Lingkungan (SKL) Rekind 2024, sebuah survei tahunan yang dilakukan Rekind untuk mengukur dampak sosial dari program-program yang telah dilaksanakan di sekitar wilayah perusahaan.
SKL merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk terus mengevaluasi dan menyempurnakan program tanggung jawab sosialnya agar semakin bermanfaat bagi masyarakat sekaligus mendukung keberlanjutan perusahaan.
Program ini juga dihadiri oleh VP Creating Shared Value (CSV) PT Pupuk Indonesia (Persero) Muhammad Radityo, dan Lurah Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan Herman S.Ap.
Muhammad Radityo menjelaskan pentingnya SKL dalam membantu perusahaan menilai efektivitas dan dampak dari berbagai program sosial yang telah dijalankan.
“SKL adalah alat ukur bagi kami untuk mengetahui sejauh mana program sosial perusahaan memberi dampak positif pada masyarakat sekitar. Hasil survei ini akan menjadi acuan untuk perbaikan dan inovasi program di masa mendatang,” jelas Radityo.
Lurah Kalibata Herman S.Ap, juga turut memberikan apresiasi dan dukungannya terhadap inisiatif Rekind, terutama dalam kegiatan yang mengutamakan partisipasi anak-anak berkebutuhan khusus.
Menurut Herman, kehadiran Rekind di kawasan Kalibata sejak awal berdirinya telah berdampak positif yang signifikan, khususnya dalam penataan kawasan serta program sosial yang konsisten dilakukan.
“Kegiatan SKL ini menunjukkan bahwa Rekind tidak hanya fokus pada pencapaian profit, tetapi juga peduli terhadap aspek sosial dan lingkungan sekitar. Kami sangat mendukung program ini dan berharap dapat diperluas ke wilayah-wilayah lain di bawah Kelurahan Kalibata,” kata dia.
Lebih lanjut, Herman berharap kerja sama antara Rekind dan warga Kalibata dapat terus berjalan, khususnya dalam penanganan permasalahan yang sering melanda kawasan ini, seperti banjir.
“Kami harap sinergi dengan Rekind dan dukungan dari anak usahanya dapat terus hadir, terutama untuk membantu warga terdampak banjir. Ini sangat penting untuk mengurangi dampak buruk yang sering terjadi di kawasan kami,” tambahnya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Rekind Gelar Program Magang Bagi Pelajar & Mahasiswa
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, JPNN.com