jpnn.com - JAKARTA - Warga pengungsi letusan Gunung Sinabung dan banjir di Aceh menumpahkan segala keluhan mereka di pengungsian ketika diperkenankan melakukan videoconference dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat, (17/11). Dalam videoconference yang digelar di kompleks Istana Negara, Presiden didampingi Mensesneg Pratikno dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Pada saat melakukan videoconference dengan para pengungsi Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), Presiden Jokowi sempat menanyakan mengenai akses jalan menuju relokasi pengungsi. Ia memastikan relokasi itu telah berjalan sesuai instruksinya atau tidak. Para pengungsi langsung menjawab, bahwa pembangunan akses jalan telah dimulai setelah ada instruksi dari Presiden kepada KSAD dan para anggota TNI.
BACA JUGA: PKS Anggap Pengosongan Kolom Agama di KTP Ancam NKRI
"Jalan menuju ke relokasi udah dimulai belum. Harusnya lebih cepat dibuat jalannya. Pastikan relokasi berjalan, tolong saya dilapori, kalau belum selesai juga saya dilapori. Karena saya sudah perintah kan KSAD untuk awasi terus, dilihat," ujar Presiden pada warga.
Menanggapi itu, warga pun mengucapkan terimakasih pada Presiden. Presiden juga meminta warga gotong royong membantu para anggota TNI dan pemerintah yang melakukan relokasi tersebut.
BACA JUGA: Bertentangan Pancasila, PBNU Tolak Pengosongan Kolom Agama di KTP
"Kami ucapkan terimakasih pada Presiden sudah 4 tahun lebih kami mengungsi, akhirnya ada relokasi juga," ucap salah satu pengungsi yang mewakili daerah pengungsian Sipitung.
Warga Sinabung juga mengeluh sudah 5 bulan tidak dapat bantuan apa-apa, dan mohon mendapat sembako di Berastepu, Simpang Tiga, dimana ada 160KK pengungsi. Presiden berjanji, besok akan langsung mengirimkan sembako dan uang sejumlah Rp 500 ribu untuk setiap masing-masing KK di posko tersebut.
BACA JUGA: Pengosongan Kolom Agama di KTP Hanya Untuk Aliran Kepercayaan
"Akan segera kita kirimkan bantuan ya sembako dan semuanya," janji Presiden.
Selanjutnya Presiden Jokowi bertanya kepada para pengungsi korban banjir di Kutacane dan Meulaboh, Aceh Barat. Para pengungsi menjawab, bahwa banjir yang terjadi sekarang seperti tsunami. Banjir sampai setinggi 3 (tiga) meter. Saat ini banjir sudah mulai surut, dan warga mulai membersihkan rumahnya masing-masing.
Di wilayah ini terdapat 28 desa yang tersebar dan terkena dampak langsung banjir. Para pengungsi mengeluhkan bantuan yang datang baru berupa beberapa kardus mie instan, beras dan telur. Sedangkan untuk ke depannya mereka masih tidak tahu apakah bantuan akan datang lagi atau tidak.
Para pengungsi ini sangat mengharapkan bantuan pemerintah untuk memberikan bantuan bahan sembako dan bibit tanaman. Menurut mereka, bibit tanaman padi yang telah mereka tanam musnah diterjang banjir. Selain itu, para pengungsi meminta fasilitas puskesmas. Sebab, di wilayah ini ada satu korban balita yang meninggal karena kedinginan.
“Besok dikirim sembakonya ke desa Pasi Aceh Baru, saya kirim besok, segera saya kirim untuk seluruh KK,” jawab Presiden pada pengungsi.
Pada saat yang bersamaan, Presiden langsung berkoordinasi dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif. Syamsul menyatakan BNPB telah menyalurkan bantuan Rp 1,4 miliar yang telah disalurkan melalui pemerintah daerah Aceh.
"Bantuan perahu karet juga akan segera dikirimkan untuk wilayah Aceh ini," kata Syamsul.
Sedangkan untuk para pengungsi erupsi Gunung Sinabung sendiri, BNPB menyatakan bahwa hanya 3 desa yang terdampak langsung wilayah yang akan direlokasi, sedangkan sisanya tidak akan akan direlokasi bukan semua desa. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Matangkan Sistem e-KTP, Pencetakan Blangko Dilanjutkan 1 Desember
Redaktur : Tim Redaksi