Lho, Kok Umat Islam di Manokwari Dipersulit Bangun Masjid?

Ansor Tegaskan NKRI Tidak Mengenal Kota Injili

Rabu, 04 November 2015 – 13:31 WIB
Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid. Foto: JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Nusron Wahid mempersoalkan keberadaan surat Bupati Manokwari, Papua Barat tentang larangan pembangunan masjid di wilayah Andai, Distrik Manokwari Selatan. Menurut Nusron, ada surat dari Bupati Manokwari Bastian Salabay bernomor 450/456 tanggal 1 November 2015 yang isinya memerintahkan panitia pembangunan masjid di Andai menghentikan segala kegiatan karena berpotensi memicu konflik.

Nusron mengatakan surat Bupati Manokwari itu patut disayangkan. “Itu masuk kategori kebijakan yang mendukung dan melegitimasi praktik intoleran,” ujarnya melalui siaran persnya ke media, Rabu (4/11). Baca juga :  Ribuan Umat Kristen dan Para Pendeta Tolak Pembangunan Masjid di Manokwari

BACA JUGA: Tak Kunjung Hadir, RJ Lino Bisa Dijemput Paksa

Menurut Nusron, Bupati Manokwari tidak punya alasan kuat untuk melarang pendirian masjid. Alasan penolakan pendirian masjid yang disampaikan dalam surat itu juga mengada-ada karena menggunakan logika mayoritas dan minoritas.  “Karena di NKRI ini tidak ada apa itu yang namanya Kota Injil maupun Kota Alquran. Yang ada, semua daerah adalah Indonesia," tegasnya.

Nusron yang juga ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menambahkan, konstitusi mengatur setiap warga negara Indonesia berhak mendapat jaminan dan perlindungan dalam menjalankan peribadatan sesuai agama dan kepercayaannya. Karenanya, kata Nusron,  kebijakan Bupati Manokwari itu justru menabrak Pancasila dan UUD 1945.

BACA JUGA: Lagi, Anak Buah RJ Lino Digarap Bareskrim

“Kalau begini terus, kaum minoritas akan selalu dipojokkan. Terus kenapa ini masih ada persoalan soal rumah ibadah? Wong ini urusan sama Tuhan saja kok dipersulit," paparnya.

(BACA JUGA: Ini Tuntutan Umat Kristiani Manokwari soal Pembangunan Masjid di Andai)

BACA JUGA: Tiga Anak Buah RJ Lino Jalani Pemeriksaan Di Bareskrim Hari Ini

Nusron menegaskan, Ansor tetap konsisten untuk menjunjung tegaknya Pancasila dan UUD 1945. Ansor, kata Nusron, sangat mendukung dan keberagaman.

Karenanya, Nusron kembali mengingatkan bahwa Bantuan Ansor Serbaguna (Banser) selama ini selalu ditugaskan untuk mengawal kaum minoritas dalam menjalankan hari besar keagamaan. “Banser itu rutin menjaga gereja setiap Natal," tukasnya.

Sebelumnya, ribuan umat Kristiani di Manokwari, Papua Barat pada Kamis (29/10) lalu menggelar aksi unjuk rasa. Tuntutan mereka adalah meminta Pemerintah Kabupaten Manokwari tidak mengeluarkan izin pembangunan masjid dan aktivitas lainnya di Distrik Andai, Kecamatan Manokwari Selatan.

Alasannya karena Manokwari merupakan tanah Injili sehingga tak semestinya ada masjid berdiri. Bahkan, massa yang sama juga mendesak DPRD segera menuntaskan rancangan preaturan daerah (ranperda) tentang Manokwari sebagai Kota Injili. (ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Isu Reshuffle Makin Kencang, Ini Kata Fadli Zon


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler