Lho, Polikus PDIP Ini Malah Minta Jokowi Tak Usah Urus Kemerdekaan Palestina

Selasa, 21 April 2015 – 19:24 WIB
Effendi MS Simbolon. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi I DPR yang membidangi hubungan luar negeri, Effendi MS Simbolon mengkritik pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan memperjuangkan kemerdekaan. Menurut Effendi, seharusnya Jokowi -sapaan joko Widodo- justru memperjuangkan Indonesia yang belum sepenuhnya merdeka.

"Bilang Palestina belum merdeka, padahal Indonesia yang belum merdeka. Palestina itu tinggal tunggu waktunya dia akan merdeka," kata Effendi di gedung DPR, Senayan Jakarta, Selasa (21/4).

BACA JUGA: Dirotasi, Pendukung Agung Tak Boleh Membangkang

Politikus PDIP itu menjelaskan, Dasa Sila Bandung dihasilkan 60 tahun lalu saat saat 23 negara Asia plus 6 negara Afrika menggelar pertemuan yang dinamai Konferensi Asia Afrika. Namun, sekarang sudah 111 negara ikut KAA.

“Dari 111, kita yang belum merdeka. Kita tidak merdeka dari seluruh kebijakan dalam dan luar negeri. Tidak mandiri," tegasnya.

BACA JUGA: Jokowi Beri Sinyal Tuntaskan Kasus HAM Berat

Effendi menambahkan, Indonesia sebagai penggagas KAA seharusnya memerdekakan bangsa-bangsa Asia dan Afrika dari penjajahanan neiliberalisme dan neoimperalisme. Sayangnya, katanya, justru Indonesia kini malah terjajah oleh neoliberalisme dan neoimperalisme.

"Tetapi kita sekarang negara yang terjajah itu. Apa yang disampaikan Jokowi itu menujuk dirinya sendiri (sebagai kepala negara)," ujar Effendi.

BACA JUGA: Mahfud Ingatkan KPU Harus Berani Berhadapan DPR

Karena itu, dia menyarankan agar Jokowi tidak usah mengurus Palestina. "Terlalu jauh lah. Seharusnya kita memikirkan merdekakan bangsa sendiri dulu lah, bukan tidak perlu memerdekakan bangsa Palestina, itu sudah banyak yang urusin. Bangsa kita ini masih tertindas, yang menindas bangsa sendiri lagi," sarannya.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Effendi Simbolon Sebut Kemampuan Jokowi Sangat Terbatas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler