Libatkan Masyarakat Cegah Covid-19, Polri Dirikan Sederetan Kampung Sehat

Senin, 22 Juni 2020 – 19:55 WIB
Peresmian salah satu kampung sehat untuk melawan COVID-19. Foto: Dok Humas Polri for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Polri melakukan berbagai upaya dan inovasi dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Sejumlah terobosan yang sudah dilakukan adalah membentuk kampung sehat atau kampung tangguh.

BACA JUGA: Putus Penyebaran COVID-19, Polda NTB Gelar Lomba Kampung Sehat

Seluruh unsur atau stakeholder dilibatkan. Tak terkecuali masyarakat yang menjadi ujung tombak dalam inovasi ini. Karena sebaik apa pun program tanpa partisipasi masyarakat tidak akan sukses dan bermanfaat.

Sederetan inovasi yang telah dilakukan antara lain Kampung Tangguh Semeru. Program ini diinisiasi oleh Polda Jawa Timur (Jatim).

BACA JUGA: Mendagri Minta Publik Tak Pilih Calon Petahana yang Kedodoran Hadapi Corona

Jatim memang menjadi salah satu provinsi dengan penyebaran virus corona tertingg di Indonesia. Kampung ini muncul saat pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik) dan Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu) beberapa pekan lalu.

Kapolda Jatim Irjen Fadil Imran mengatakan, inti Kampung Tangguh Semeru adalah upaya melawan corona berbasis lingkungan RT/RW. Masyarakat secara langsung dilibatkan untuk menjaga kampungnya dari penularan corona.

BACA JUGA: 3 Wanita, 1 Pria di Dalam Vila, Tak Bisa Mengelak

Berikutnya Kampung Tangguh Banua milik Polda Kalimantan Selatan (Kasel). Program ini menyasar 67 kampung atau desa tersebar di 13 kabupaten. Kalsel juga menjadi salah satu provinsi yang penyebaran COVID-19 cukup masif.

Saat memasuki kampung ini masyarakat wajib mengikuti protokol kesehatan COVID-19 yang ketat. Misalnya mencuci tangan dengan sabun, wajib masker, pemberlakuan jam malam dan tersedianya rumah karantina.

Kapolda Kalsel Irjen Nico Afinta mengatakan, di Banjarmasin, ada lima Kampung Tangguh Banua yang sudah menjadi percontohan. Kampung ini sangat efektif mencegah penularan COVID-19.

Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) juga memiliki kampung cegah COVID-19 bernama Desa Pantang Mundur (Lewu Isen Mulang). Pendirian ‘Desa Pantang Mundur’ ini dilakukan lantaran penyebaran pandemi sangat berdampak luas terhadap kehidupan sosial, ekonomi serta budaya.

Kapolda Kalteng Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, kata 'Lewu Isen Mulang' mengandung makna ketangguhan dan keuletan masyarakat suku Dayak dalam menghadapi tantangan dinamika pembangunan. Dedi sangat optimistis dengan didirikannya Lewu Isen Mulang bisa menimbulkan kembali semangat masyarakat dalam menghadapi virus Corona.

Hal yang sama juga dilakukan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka mendirikan yang diberi nama 'Kampung Sehat'. Sebanyak 1.136 desa atau kampung dilibatkan dalam program ini.

Kapolda NTB Irjen Mohammad Iqbal mengatakan, Kampung Sehat mengajak peran aktif masyarakat memutus rantai penyebaran COVID-19. Kata 'Sehat', kata Iqbal mengandung singkatan steril, ekonomi produktif, harmonis, asri dan tangguh.

"Untuk menarik minat warga, pembentukan Kampung Sehat diperlombakan agar membangkitkan jiwa kompetitif masyarakat," katanya.

Kampung cegah COVID-19 lainnya milik Polda Jawa Tengah (Jateng). Kampung tersebut diberi nama 'Kampung Siaga Covid-19'.

Kapolda Jateng Irjen Ahmad Lutfi mengatakan, Kampung Siaga COVID-19 ini merupakan role model yang bisa diaplikasi dimana saja dengan memberdayakan potensi masyarakat dan solidaritas sosial.

Lutfi menekankan, berbagai pihak yang terlibat terutama masyarakat mampu melaksanakan edukasi protokol kesehatan COVID-19 dan menciptakan empathy building dan social bonding.

"Saat ini sebanyak 285 Kampung Siaga COVID-19 yang tersebar di 35 daerah di Jateng sudah terbentuk," katanya.

Terkait masifnya pembentukan kampung cegah COVID-19 ini, Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, inovasi atau program pencegahan pandemi merupakan respons dari TR Kapolri yang memerintahkan setiap Polda melakukan penanganan terhadap COVID-19 di bidang kesehatan, keamanan, dan sosial ekonomi.

Dalam TR-nya, Kapolri juga meminta yang dikedepankan adalah soft approach yang menjadi stimulan warga untuk menaati protokol pencegahan.

"Selain memutus mata rantai pandemi, pembentukan beberapa kampung cegah COVID-19 ini juga agar masyarakat dapat tetap produktif dan dapat bertahan dengan kemandirian pangan," kata Argo saat dikonfirmasi, Senin (22/6).

Jenderal bintang dua berharap agar seluruh masyarakat di Indonesia turut serta memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Peran masyarakat sangat penting. Jika kita bersatu maka akan bisa melawan corona,” ujarnya. (cuy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenapa Yustus Corwing yang Dibunuh Kelompok John Kei?


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler