BACA JUGA: Pemerintah Kaji Permintaan Jepang Tambah Energi
Hal ini sebagai antisipasi, bila mana masih ada WNI yang masih memerlukan bantuan.Kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/3), Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa mengatakan, WNI yang sudah berhasil dievakuasi dari Libya berjumlah sebanyak 830 orang
"Hari ini, rencananya 20 dari 24 orang itu akan meninggalkan KBRI, menuju Tunisia
BACA JUGA: Demo di Kemendagri Saudi, 15 Ditangkap
Jadi tetap akan ada 4 orang yang tinggal, (masing-masing) 2 diplomat dan 2 staf lokalKebijakan mengurangi staf KBRI di Libya ini, kata Marty lagi, juga sudah dilaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
BACA JUGA: Chaves: Sekutu Ingin Kuasai Minyak Libya
Rencananya, rombongan staf KBRI ini akan dievakuasi bersama dengan staf Kedutaan Vietnam dan India"Pada umumnya kedutaan di sana sudah tutup, kecuali Indonesia dan Filipina yang stafnya (hanya) dikurangiDubes RI sendiri masih di TripoliIni untuk antisipasi kalau masih ada WNI yang perlu dievakuasi," kata Marty lagi.Meski berkecamuknya perang saudara sudah meluas ke berbagai kota di Libya, namun pemerintah Indonesia kata Marty, belum memastikan kapan akan menutup KBRI secara total"Kita akan terus evaluasiStaf kita terus diberikan wewenang untuk segera
menutup KBRI, jika seandainya memang kondisinya mengharuskan demikianKarena mereka yang paling bisa memberikan penilaian terhadap keadaan," ucapnya(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kadhafi Bakal Persenjatai Warga Sipil
Redaktur : Tim Redaksi