Licin, Nazaruddin Kecoh Tim Pemburu

Sempat Dikabarkan Pulang Ke Bangil dari Filipina

Kamis, 07 Juli 2011 – 06:37 WIB
Foto M Nazaruddin di laman Interpol.

JAKARTA - Keseriusan polisi dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk sesegera mungkin menangkap tersangka kasus suap wisma atlet Sea Games 2011 Palembang Muhammad Nazaruddin benar-benar dipertaruhkanWalau masih berusia 32 tahun, kelihaian Nazaruddin dalam meloloskan jejak cukup lumayan

BACA JUGA: Mantan Wako Siantar Pasrah ke Demokrat

Buktinya, sudah dua kali tim KPK kecolongan


Kemarin, tim pemburu juga dibuat bingung dengan informasi yang beredar melalui blackberry messenger (bbm)

BACA JUGA: Tambah Usia, Bu Ani Gelar Perayaan Sederhana di Istana Negara

Anggota DPR dari dapil Jember Lumajang itu disebut-sebut berada di Bangil, Jawa Timur
"Operasi pelarian memang dikendalikan dari Singapura, tapi Nazar ada di Bangil," begitu tulisan bbm yang beredar cepat di kalangan wartawan

BACA JUGA: Kejaksaan Minta KPK Pelajari Temuan Baru Kasus Century



Saat dikonfirmasi ke Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam, polisi memilih wait and see.?Kalau itu informasi dari masyarakat tentu akan kita tindaklanjuti," kata jenderal dua bintang ituPenelusuran polisi, kata Anton selalu dibicarakan dengan KPK"Karena dia statusnya kan tersangka KPKKita membantu saja," ujar mantan Kapolda Jatim ini

Rupanya, menurut informasi yang dihimpun koran ini, kerancuan siapa penjuru atau leader  dari tim pemburu itulah yang jadi penghambat di lapanganTim dari kepolisian menjadi hati-hati bergerak karena KPK juga punya tim sendiri"Kita tidak ingin melangkahi," ujar sumber Jawa Pos kemarin

Tim Polri yang berangkat ke Singapura beberapa hari lalu belum ditarik pulangMeskipun, sudah ada pernyataan resmi dari pemerintah Singapura bahwa Nazaruddin tidak ada di negeri Singa"Masih di Roxy Marina, Singapura," jelas perwira menengah ini

Tadi malam, pesan singkat melalui blackberry messenger juga beredarIsinya : Nazaruddin ditangkap Interpol di ManilaWakil Ketua KPK Haryono Umar saat dihubungi tadi malam mengatakan, pihaknya belum mengetahui kabar tentang penangkapan Nazaruddin di Filipina itu.    

Tak hanya Haryono, Dirjen Imigrasi Kemenkum HAM Bambang Irawan juga mengaku belum mengetahui kabar penangkapan tersebutYang jelas, kata dia, hingga tadi malam, belum ada informasi yang masuk ke instansinya yang menyatakan bahwa mantan anggota Komisi III itu sudah berhasil di bekuk di luar negeri.

Menkopolhukam Djoko Suyanto dalam pesan singkatnya yang dikirimkan pada wartawan menegaskan, informasi tertangkapnya Nazaruddin di Filipina belum terkonfirmasi"Sudah dicek ke KBRI Filipina tidak ada," kata mantan Panglima TNI itu.  

Sementara itu, Kapolri Jendral (Pol) Timur Pradopo saat ditemui seuasi rapat bersama timwas Bank Century di Gedung KPK mengatakan,  sampai saat ini keberadaan Nazaruddin belum bisa dideteksiNamun, dia mengaku bahwa tim Polri sudah dikirimkan ke Singapura kini sedang berupaya keras untuk melacak keberadaan Nazaruddin.

"Tapi sampai sekarang belum ada laporan,"  kata TimurMenurutnya, selain mengirimkan tim ke Singapura, Mabes Polri juga sudah mengirimkan red notice untuk memburu mantan Bendahara Umum Partai demokrat ituHal itu dilakukan sebagai tindaklanjut terhadap instruksi presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk segera menangkap M Nazaruddin dari pelariannya.

Tapi saat disinggung tentang pernyataan pemerintah Singapura yang menyatakan bahwa Nazaruddin sudah tidak berada di sana, Timur mengaku akan mendalami dan menyelidiki laporan tersebut"Itu semua informasi yang akan kami selidiki," katanya singkat

Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar menyatakan, pihaknya saat ini belum bisa memastikan keberadaan NazaruddinYang bisa dipastikan, bahwa saat ini paspor Nazaruddin sudah dicabut, dan KemenkumHAM sudah memberitahukan status tersebut kepada seluruh perwakilan RI di luar negeri"Mungkin dia ke Malaysia atau dimanaTapi sekarang kami juga tidak tahu ada dimana itu (Nazaruddin)," kata Patrialis usai rapat kerja bersama Komisi III DPR RI.

Tugas untuk melacak Nazaruddin saat ini, kata Patrialis, sudah menjadi tanggung jawab PolriKapolri sendiri sudah menindaklanjuti status Nazaruddin ke situs interpolJika ada kendala pemulangan, tentu pihak Polri yang lebih tahu"Saya tanya dulu ke kawan kepolisian," ujarnya.

Apakah betul Nazaruddin memiliki paspor lebih dari satu" Patrialis tidak mengetahui hal ituMenurut dia, Nazaruddin terdaftar di pihak imigrasi dengan satu paspor saja"Kalau ada yang lain, di luar sepengetahuan kita," katanya.

Patrialis juga tidak ingin berspekulasi atas informasi bahwa Pemerintah Singapura sengaja melindungi NazaruddinMenurut dia, informasi yang disampaikan oleh Kementrian Luar Negeri Singapura adalah resmiTidak mungkin KemenkumHAM sebagai bagian institusi pemerintah RI lantas menuding indikasi tersebut"Kita harus menghormati kedaulatan negara masing-masingSaya kira mereka (Singapura) juga tidak mau bohong lah," nilainya.

Pemerintah RI sendiri, kata Patrialis, tengah melakukan upaya untuk melacak dan kemudian memulangkan NazaruddinNamun, tentu tidak bisa semua informasi disampaikan kepada publik"Polisi sekarang sudah jalan, kita tunggu saja hasilnyaJadi gak bisa kita kasih tahu semuaNanti malah gak dapat dong," tandasnya.

Sementara itu, kemarin KPK kembali memeriksa tersangka kasus suap wisma atlet Wafid MuharamSesmenpora non aktif tersebut kemarin dimintai keterangan perihal tentang proses pengadaan dan tender pelaksaan proyel wisma atlet"Semua dijawab dengan tenang oleh pak Wafid," kata Erman Umar, kuasa hukum Wafid

Selain tentang pengadaan proyek wisma atlet, kepada penyidik, Wafid juga menceritakan tentang pertemuannya dengan Menpora Andi Mallareng dan beberapa anggota DPR, yakni Muhammad Nazaruddin, dan Angelina Sondakh yang berlangsung di ruang Menpora di lantai 10

"Baru kali ini pak Wafid ditanyai tentang pertemuan itu," kata ErmanNah, menjawab pertanyaan itu, Wafid pun menceritakan bahwa memang benar Andi Mallarangeng memperkenalkan dirinya dengan NazaruddinPerkenalan tersebut terjadi pada di akhir pertemuan"Waktu rapatnya hampir selesai, pak Wafid dipanggil ke ruangan Menpora lalu diperkenalkanJadi pak Wafid nggak tahu apa-apa tentang pertemuan waktu itu," katanya.(kuh/rdl/bay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Hentikan Penyidikan Kasus Korupsi PT Kiani


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler