Lifting Minyak Jauh Dari Target

Jumat, 30 September 2011 – 01:49 WIB

JAKARTA - Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) memperkirakan produksi terjual (lifting) minyak mentah dan kondensat tahun ini masih jauh dari targetHingga akhir tahun 2011 produksi minyak Indonesia menurut BP Migas cuma bisa mencapai 915 ribu barel per hari (bph)

BACA JUGA: Didukung Hatta, KNPI Gembleng Pemuda Penggerak Wirausaha

Padahal target yang ditetapkan dalam APBN Perubahan 2011 sebesar 945 ribu bph.

Menurut Kepala BP Migas R Priyono, sepanjang 2011 ini, rata-rata lifting minyak masih berada di bawah 910 ribu bph
"Jadi, perkiraan sampai akhir tahun ini sekitar 915 ribu bph

BACA JUGA: Subsidi Disetujui, TDL Tunggu Hasil Kajian

Itu sudah bagus," ujarnya di Jakarta, Kamis (29/9).

Priyono menyatakan rendahnya lifting minyak rendah itu lantaran faktor tak terduga yang berada di luar pengendalian pihaknya
Seperti, penurunan produksi di PT Chevron Pacific Indonesia, Blok West Madura Offshore, melesetnya perkiraan produksi lapangan ConocoPhillips di Natuna yang sebelumnya diperkirakan menghasilkan 30 ribu bph, dan terakhir kebakaran kapal Lentera Bangsa yang menyebabkan produksi CNOOC turun 15 ribu bph.

Sementara itu, Deputi Operasi BP Migas Rudi Rubiandini mengungkapkan, terbakarnya kapal Lentera Bangsa mengakibatkan produksi minyak saat ini turun menjadi sekitar 800 ribu bph

BACA JUGA: Pemerintah Didesak Cepat Cari Solusi Kebutuhan Gas PLN

"Turun jadi sekitar 890 ribu bph," katanya

Pihaknya berharap pekan depan bisa segera pulih menyusul datangnya kapal penggantiIa menuturkan, rata-rata lifting bulanan sudah mulai naik dan kini mencapai 912 ribu bph dan bulan depan meningkat lagi 920 ribu-940 ribu bph

Sementara itu, pada 2012, pihaknya memperkirakan produksi minyak bisa mencapai 930 ribu bph"Jika sudah recovery dan ada pengganti kapal, akan kembali normal," imbuhnya(lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peternak Sapi Perah Perlu Disubsidi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler