jpnn.com, LAMONGAN - Persebaya Surabaya terancam denda karena melanggar regulasi Liga 1 2018 di pekan kedua liga.
Ancaman itu muncul karena kehadiran bek Arthur Irawan dalam pre-match press conference di Lamongan, Kamis (29/3) atau sehari sebelum Persela Lamongan menjamu Persebaya Surabaya kemarin.
BACA JUGA: Persela vs Persebaya: Makna Selebrasi Tutup Mata Da Silva
Sebenarnya, tidak akan jadi problem kalau King Arthur bermain dalam laga tandang kemarin. Masalahnya, itu hanya PHP (pemberi harapan palsu). Sebab, mantan pemain Espanyol B dan Malaga B itu tidak dimainkan. Artinya, Persebaya melanggar regulasi Liga 1 yang ditetapkan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Sesuai pasal 36 ayat 2 regulasi Liga 1 2018, pemain yang hadir dalam pre-match press conference adalah yang masuk dalam starting line-up. Saat itu, Persela menghadirkan kapten Birrul Walidain yang bermain selama 90 menit kemarin menemani pelatih Aji Santoso.
BACA JUGA: Persija vs Arema FC: Ingin Mencuri Angka di Kandang Macan
King Arthur bukan hanya turun sebagai pemain inti, bahkan namanya tidak ada dalam daftar pemain yang duduk di bench Persebaya.
Terkait itu, Chief Operation Officer (COO) PT LIB Tigorshalom Boboy mengatakan regulasi wajib ditaati oleh 18 klub peserta Liga 1. Nah, itu juga termasuk dengan pasal 36 ayat 2. Apabila dilanggar oleh klub kontestan Liga 1, maka ada sanksi yang bisa dijatuhkan. Dengan begitu, Persebaya terancam sanksi.
BACA JUGA: Ujian Perdana Bayu Pradana Cs di Hadapan Pendukungnya
’’Denda juga sesuai pelanggarannya. Kalau terkait pre-match press conference didenda (Rp 15 juta),’’ katanya.
Di sisi lain, manajer Persebaya Chairul Basalamah membantah pelanggaran itu sengaja dilakukan. Dia menjelaskan, Arthur sebenarnya masuk dalam starting di laga kemarin. Namun, karena kurang fit, akhirnya pelatih memutuskan untuk memarkir mantan Persija Jakarta itu.
”Buat apa memaksakan pemain yang tidak fit. Nanti malah memengaruhi permainannya,” ujar pria yang kerap disapa Abud itu. (rid/nia/ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Laga Away, PSM Melawan Rasa Lelah Dulu Baru Hadapi Perseru
Redaktur & Reporter : Adek