BACA JUGA: Badai Songda Ancam PLTN Fukushima
Dalam pertemuan tentang perdamaian Timur Tengah di Qatar pada Sabtu malam lalu (28/5), organisasi yang beranggotakan 22 negara (empat negara lainnya berstatus observer atau pengamat) tersebut mendesak PBB untuk mengakui Palestina sebagai negara.Bahkan, Liga Arab minta agar Palestina mendapat status keanggotaan penuh di PBB
BACA JUGA: Pengganti Strauss-Kahn di IMF, Pelobi Diunggulkan
Saat ini, pembentukan negara Palestina menjadi prioritas utama Liga ArabSikap Liga Arab tersebut disampaikan setelah Presiden Palestina (Otoritas Palestina) Mahmud Abbas menegaskan bahwa dia akan mulai mengajukan permohonan kepada PBB untuk mengakui wilayah Palestina sebagai negara
BACA JUGA: Pengganti Strauss-Kahn di IMF, Pelobi Diunggulkan
Untuk itulah, tokoh yang akrab disapa Abu Mazen tersebut mulai menggalang dukunganSebab, PBB hanya mengakui sebuah negara berdasar pengakuan dari negara-negara lain terkait eksistensinya."Kami akan melobi PBB terkait rencana pembentukan negara PalestinaTapi, jika Israel bersedia kembali ke meja perundingan sesuai syarat-syarat yang kami ajukan, kami akan mendengarkan masukan dari mereka," papar Abbas seperti ditirukan seorang pejabat Palestina.
Liga Arab mengimbau supaya Palestina tidak terlalu berharap pada IsraelDi mata Liga Arab, Israel tak pernah serius mengupayakan perdamaian secara permanen dengan PalestinaBuktinya, sampai sekarang, Israel tak merespons ajakan berunding PalestinaBahkan, desakan AS dan dunia pun tak dihiraukan"Sebaiknya, perundingan dengan Israel ditunda sampai mereka benar-benar siap membahas negara Palestina," ujar Sheikh Hamad kepada Al-Jazeera.
Sabtu lalu, Abbas menegaskan bahwa berdamai dengan Israel menjadi harapan Palestina"Kami selalu utamakan perundingan dua negaraTetapi, PM (Israel) Benjamin Netanyahu tampaknya enggan bernegosiasiKarena itu, kami terpaksa langsung melobi PBB," katanyaDia lantas menegaskan bahwa langkah yang ditempuh Palestina itu bukanlah manuver.
Rencananya, Abbas mulai melobi PBB pada September mendatangKecuali, sebelum batas waktu itu tiba, Israel bersedia duduk semeja dengan Palestina membahas solusi dua negaraSaat ini, pidato Obama soal Timur Tengah, soal batas wilayah Israel dan Palestina berdasar kesepakatan 1967, menjadi patokan Abbas dalam membentuk negara.
Sesuai kesepakatan itu, Tepi Barat dan Jalur Gaza masuk wilayah PalestinaTetapi, Israel menolak acuan tersebutPasalnya, mereka akan kehilangan banyak permukiman Yahudi di tanah Palestina yang selama ini diklaim sebagai wilayah IsraelNetanyahu juga enggan berbagi wilayah atas Jerusalem (Al-Quds) yang digadang-gadang Palestina sebagai ibu kota negaraKarena itu, Israel menyesalkan pidato Obama(AP/AFP/BBC/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasukan Saleh Bombardir Para Tetua Suku
Redaktur : Tim Redaksi