jpnn.com, SAMPIT - Sebanyak enam orang kru kapal layar motor (KLM) Armada Bahari Mulya ditemukan terombang-ambing, setelah kapal mereka tenggelam di Laut Jawa akibat dihantam gelombang tinggi pada Rabu (15/12).
Keenam orang kru tersebut ditemukan dan diselamatkan oleh awak kapal kargo tujuan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, yang sedang melintas.
BACA JUGA: Muslim Cs 12 Jam Terombang-ambing di Laut, Diselamatkan Kapal yang Berlayar ke India
"Alhamdulilah enam kru kapal diselamatkan oleh kapal kargo yang saat itu melintas di dekat rakit yang mengapung di tengah laut," kata pimpinan agen yang menaungi operasional KLM Armada Bahari Mulya, Muhammad Rasid di Sampit, Minggu (20/12).
KLM Armada Bahari Mulya merupakan kapal berukuran panjang 26,40 m berkapasitas 209 GT yang dinakhodai Muhammad Ishak bersama 5 awak lainnya.
BACA JUGA: Utusan Kedubes Jerman Sambangi Markas FPI, Kemenlu Diminta Bertindak
Berdasarkan berita acara yang dibuat nakhoda terkait kronologis kejadian, KLM bermuatan pupuk itu bertolak dari Gresik, Provinsi Jawa Timur menuju Kendawangan, Kalbar pada Senin (14/12) pukul 20.00 WIB.
Hingga pada Selasa (15/12), perjalanan KLM Armada Bahari Mulya aman dan lancar dengan kondisi cukup bagus. Operasional mesin kapal pun tidak ada masalah.
BACA JUGA: Sebegini Tarif Artis TA untuk Sekali Kencan, Wow Fantastis
Namun pada Rabu (16/12) dini hari, cuaca tiba-tiba berubah. Angin dan ombak besar datang dari arah Barat Daya hingga kapal itu diterjang ombak dengan tinggi setinggi 2,5 meter.
Nakhoda telah berusaha menjaga keseimbangan kapal dengan memutar arah membelakangi ombak, namun air yang masuk ke dalam kapal semakin banyak.
Hingga sekitar pukul 08.00 WIB, air yang masuk ke dalam kapal diperkirakan tidak bisa lagi dikuras meski menggunakan pompa mesin. Nakhoda pun akhirnya memerintahkan seluruh kru bersiap melakukan penyelamatan diri karena kapal akan tenggelam.
Semua barang dan dokumen penting dikumpulkan dan dimuat dalam rakit. Seluruh kru yang sudah menggunakan jaket penyelamat, kemudian berpindah ke rakit sebelum KLM itu tenggelam.
Dalam berita acara itu disebutkan, KLM itu tenggelam sekitar pukul 09.00 WIB pada posisi di koordinat 04.41.100s/111.26.500 E.
Selama di atas rakit, kru terus berusaha memanggil bantuan melalui radio VHF namun tidak ada yang merespons.
Berikutnya pada Kamis (17/12) sekitar pukul 14.00 WIB, sebuah kapal kargo yang hendak menuju Sampit, melintas dan langsung menyelamatkan mereka.
Seluruh kru dibawa ke Sampit dan tiba di Pantai Ujung Pandaran pada Jumat (18/12) sekitar pukul 18.00 WIB dan dihubungkan dengan agen mereka.
Menurut Rasid, seluruh kru KLM Armada Bahari Mulya dalam kondisi sehat dan telah dipulangkan. Pihaknya juga telah melaporkan kejadian ini ke Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit yang kemudian menindaklanjutinya.
Rasid menyampaikan terima kasihnya kepada kapal kargo yang telah menyelamatkan enam kru KLM Armada Bahari Mulya tersebut.
"Kondisi mereka sehat dan saat ini sudah dipulangkan," tambah Rasid.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam