jpnn.com, KOTAWARINGIN TIMUR - Warga Kota Sampit, Kotawaringin Timur, Kalteng, dihebohkan dengan ditemukannya penggaris bermotif palu arit.
Penggaris warna pink memuat lambang komunis itu ditemukan di sebuah arena bermain Fun Station City Mall.
BACA JUGA: Coba Berpikir Jernih, Apa Mungkin PDIP Itu PKI?
Tak pelak, jajaran Kodim 1015 Sampit mengetahui hal itu langsung menyita dan memanggil pengelolanya.
Namun, pihak manajemen arena bermain Fun Station di City Mall mengaku tidak mengerti dan tidak mengetahui datangnya barang tersebut. Karena tidak semua barang dicek satu per satu hingga gambar dan motifnya.
BACA JUGA: Dulu Masjid Ini Dibakar PKI, Rata Tanpa Sisa
Informasi dihimpun Kalteng Pos (Jawa Pos Group) menyebutkan, penggaris tersebut didapat dari hadiah tukar kupon wahana permainan Fun Station lantai 2 Borneo City Mall Sampit.
Penggaris tersebut berwarna hijau, pink, kuning dan biru muda. Namun hanya warna merah muda alias pink yang tampak logo palu arit, simbol Partai Komunis Indonesia (PKI).
BACA JUGA: Presiden Jokowi: Kalau Ada Tunjukkan, Saya Gebuk Detik itu Juga
Anak-anak memperoleh penggaris tersebut dengan cara menukarkan kupon permainan sebanyak 140 tiket Fun Station. Penggaris ada 21 biji dan yang terjual atau ditukar pengunjung sebanyak 15 biji.
Penggaris tersebut datang dari pusat Fun Station Jakarta pada Maret atau April sebanyak 36 bendel (1 bendel ada 4 biji penggaris) dengan tidak terdata di barang kedatangan Fun Station Sampit.
Komandan Kodim 1015 Sampit I Gede Putra Yasa dengan tegas mengatakan, simbol komunis yang dilarang negara itu ditemukan pihaknya berkat laporan warga.
“Kami langsung sita dan meminta keterangan terhadap pengelola serta meminta penjelasan terhadap mainan tersebut. Kami akan tindak tegas terhadap peredaran barang ini, sehingga saat ini masih diselidiki dan didalami,” katanya.
Di tempat terpisah, Kapolres Kotim AKBP Muchtar Siregar juga menegaskan pihaknya sudah memanggil pengelola.
“Kami sudah ambil tindakan tegas untuk mencari dan memastikan penggaris ini berasal. Kami sudah proses dan mintai keterangan sembari mencari apakah ada unsur kesengajaan dalam kasus ini,” ujarnya.
Sementara itu, Manajer Fun City, Aji, mengaku kejadian ini memang bukan karena faktor kesengajaan.
Karena selama ini pihaknya selalu mendapatkan dan menerima kiriman hadiah sangat banyak. Tidak satu per satu dilakukan pengecekan.
Berkaitan dengan adanya logo dan lambang palu arit itu, pihaknya mengaku tidak ada niatan membuat atau menyebarkannya.
“Maaf saya belum bisa memberikan informasi lebih banyak karena masih berada di luar kota, tetapi kondisinya memang seperti itu. Kami memang tidak mengetahui dan tidak ada niatan untuk melakukan atau menyediakan barang yang ternyata ada simbol atau logo terlarang,” ungkapnya.
Associate Director Marketing and Communication PT Nirvana Wastu Pratama, selaku perusahaan induk pengelola Citi Mall Sampit, Teges Prita Soraya, enggan memberikan keterangan berkaitan dengan masalah tersebut.
Karena City Mall hanya menyediakan tempat dan seluruh tanggungjawab dan yang terjadi dalam ruangan yang disewa menjadi tanggungjawab penyewa.
“Kami menyerahkan media bertanya kepada manajemen Fun Station. Kami sebagai manajemen mal tidak berhak memberi keterangan mengenai apapun yang terjadi di dalam area toko mereka,” tegasnya.
Tersebarnya mainan penggaris berlogo palu arit itu dikhawatirkan juga pengunjung City Mall di Kapuas dan Pangkalan Bun. Penelusuran Kalteng Pos Kapuas, mainan tersebut tidak ditemukan.
Bahkan, Pimpinan City Mall Kapuas Dewanto langsung memeriksa seluruh pegawainya terkait mainan itu.
“Sekarang saya bersama anggota melakukan pemeriksaan di seluruh penjuru seluk belum City Mall dan hasilnya tidak ada mas. Saya juga melihat Mas tadi sedang melihat lihat barang dan hasilnya memang tidak ada kan Mas,” guraunya kepada Kalteng Pos di halaman City Mall Kapuas, Rabu (19/7).
Beredarnya penggaris berlambang komunis itu menjadi kekhawatiran masyarakat sekitar Sampit. Oleh karena itu, Dandim 1014/Pbn Letkol Inf Wisnu Kurniawan mengatakan pihaknya telah melaksanakan penyelidikan dan pengecekan terhadap arena permainan anak-anak, khususnya yang berada di swalayan atau mall di Pangkalan Bun.
“Hasilnya, untuk sementara ini nihil. Tidak ada temuan,” kata Wisnu kepada Kalteng Pos, Rabu (19/7).
Beberapa di antaranya yang disasar mereka adalah Fun Station City Mall Pangkalan Bun di Jalan Iskandar, Toko Buku Idola dan Nirwana, Logos dan Alma di Jalan Pra Kusumayudha.
“Sudah kami cek, hasilny nihil. Berdasarkan pengkauan dari Supervisor Arena permainan anak-anak City Mall Pangkalan Bun, Robi, mengaku untuk hadiah atau souvenir yang berbentuk penggaris yang di dalamnya terdapat logo gambar palu arit tidak ada,” ujarnya. (son/ola/vin/abe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Digarap Polda Metro Jaya, Ustaz Alfian Tanjung Yakin Tidak Salah
Redaktur & Reporter : Soetomo