Coba Berpikir Jernih, Apa Mungkin PDIP Itu PKI?

Rabu, 07 Juni 2017 – 06:16 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, BLITAR - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersuara lantang untuk mematahkan anggapan yang menyebut partainya sebagai sarang PKI. Putri Proklamator RI Bung Karno itu pun mengajak publik untuk benar-benar berpikir.

Megawati melontarkan hal itu saat meresmikan patung Bung Karno di Kota Blitar, Jawa Timur, Selasa (6/6). Presiden RI Kelima itu mulanya bercerita tentang upaya desoekarnoisasi.

BACA JUGA: Namanya Masuk Dewan Pengarah UKP-PIP, Begini Respons Mahfud MD

Menurut Megawati, ayahnya tidak hanya dipaksa lengser dari kursi kepresidenan melalui peristiwa kelam. Sebab, Bung Karno juga terus disudutkan. “Bung Karno disebut komunis,” katanya mengenang.

Bahkan, Bung Karno dituding hendak mengambil alih pemerintahan yang sah. Padahal, kala itu Bung Karno pula yang memimpin pemerintahan di Indonesia.

BACA JUGA: Pak Jokowi, Please Tak Usah Grogi Melantik Bu Megawati

“Loh, pemerintahan yang sah itu ya Bung Karno. Lucu kalau pemerintah yang sah disebut ingin merebut kendali pemerintahan,” sambungnya.

Sedangkan kini, sambung Megawati, PDIP dituding sebagai sarang komunis. Tentu saja politikus yang menjadi ketua umum partai terlama di Indonesia itu berang.

BACA JUGA: Istana Ingin Bikin Surprise, Nama Megawati Sudah Bocor

“PDI Perjuangan disebut juga PKI-lah. Mereka ini ngerti tidak urusan partai?” ujar Megawati dengan nada suara meninggi.

Politikus kelahiran Yogyakarta itu menegaskan, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PDIP sudah sangat jelas mencantumkan Pancasila sebagai ideologinya. Karenanya, Megawati pun meminta rakyat bisa berpikir jernih.

“Hei rakyat Indonesia, kalau berpikir dengan akal yang jernih dan hati yang bersih. Sudah tidak waktunya berpikir yang kacau balau. Saat ini tunjukkan arah perjuanganmu,” ucapnya.(jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Mega Pernah Mau Menggaplok Tentara, Begini Ceritanya


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler