jpnn.com, LEBAK - Sebuah sekolah dan musala nyaris amblas ke jurang di Desa Wana Sari, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten.
Tanah di lokasi yang berada di tepi jurang itu mengalami pergerakan dan patahan akibat hujan dengan intensitas tinggi, sehingga mengalami longsor pada Jumat (30/10).
BACA JUGA: Penyerahan Segepok Uang Diduga Fee Proyek di Kantor Dinas Terekam Video, Sebegini Jumlahnya
"Selain hujan, terjadinya pergerakan tanah juga dipengaruhi oleh kondisi lahan di kawasan perbukitan yang labil," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, Sabtu (31/10).
BACA JUGA: Banjir Cilacap Semakin Meluas, 7.949 Jiwa Terdampak
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak melaporkan, bangunan yang nyaris amblas itu adalah gedung SMA N 3 Cibeber
Kerusakan terjadi pada dua ruang kelas berukuran 8x9 meter, satu ruang perpustakaan berukuran 8x9 meter, dan sebuah musala.
BACA JUGA: Galau Menunggu NIP PPPK, Tiba-tiba Ada Kabar Gembira untuk Honorer K2
Sejauh ini, BPBD Kabupaten Lebak telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Banten, pihak kecamatan, pihak sekolah dan masyarakat setempat guna melakukan pemantauan serta pendataan dilokasi kejadian.
"Korban jiwa dinyatakan nihil dan kerugian masih dalam pendataan lebih lanjut," ucap Radytia.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengeluarkan data prakiraan cuaca yang menyebutkan bahwa hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Banten hingga Sabtu (31/10) hari ini.
Selain Banten, kondisi cuaca serupa juga berlaku untuk sejumlah wilayah seperti Aceh, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat.
Kemudian di DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Papua.
BMKG menyebutkan bahwa tingkat intensitas curah hujan di penghujung tahun 2020, dan di awal tahun 2021 terjadi peningkatan hingga mencapai 40 persen akibat dampak fenomena La Nina.
Karena itu, BNPB meminta agar pemangku kebijakan dan masyarakat di daerah dapat melakukan upaya mitigasi bencana.
Pemda harus segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam kaitan pengurangan risiko bencana terkait dampak dari fenomena La Nina, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pergerakan tanah, angin puting beliung dan angin kencang.(fat/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam