jpnn.com - SIANTAR - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Siantar sudah menjemput Pancasila Sibarani alias PS tersangka korupsi yang ditangkap Kejagung, Senin (5/9) lalu di Jakarta.
Kini, Dirut CV Siantar Trans yang ditangkap di salah satu kamar di Hotel Arya Duta di Jakarta Pusat, bersama salah satu Kepala Dinas Pemko Siantar itu berinisial FS langsung menjalani pemeriksaan.
BACA JUGA: Sadis, Usai Merampok, Bandit Tembak Korban
Pantauan Metro Siantar (Jawa Pos Group), Rabu (7/9) pagi, sebelum dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pematangsiantar guna dilakukan penahanan, Pancasila terlihat berada di ruang Kasi Intel Kejari Jeferson Hutagaol.
Saat berada di ruangan itu, petugas dari Dinas Kesehatan juga datang dan masuk untuk memeriksa kesehatan Pancasila. Sekitar 15 menit kemudian, petugas Dinas Kesehatan tersebut keluar ruangan.
BACA JUGA: Sejarah, Kejari Jatuhi Hukuman Mati Warga Malaysia
Kepala Bidang Kesehatan Dinkes Kota Siantar dr Marojahan Nainggolan yang turut memeriksa kesehatan Pancasila menuturkan, sejauh ini bahwa kondisi Pancasila Sibarani sehat secara fisik.
“Secara fisik sehat. Tadi memang cek kesehatan. Tapi untuk hasil lebih lanjut, langsung ke Kadis saja,” ujarnya sembari berlalu.
BACA JUGA: Geger! Ditemukan Mayat Bersimbah Darah di Dekat Gundukan Pasir
Beberapa saat berselang, dengan didampingi Jeferson, tersangka dugaan korupsi pengutipan retribusi parkir tepi jalan Kota Siantar yang mengenakan kemeja coklat dan celana jeans biru itu terlihat keluar.
Kasi Intel Jeferson Hutagaol tidak membantah bahwa Pancasila ditangkap di salah satu Hotel di Jakarta bersama salah seorang pejabat wanita yang bertugas di Pemerintah Kota (Pemko) Siantar berinisial FS.
“Ya memang pejabat wanita Pemko Siantar, inisialnya FS. Di Hotel ditangkap, lagi berduaan mereka,” ungkapnya tanpa memberitahukan siapa FS tersebut.
Lebih lanjut Jeferson menuturkan bahwa pihaknya menjemput Pancasila dari Kejari Jakarta Selatan pada Selasa (6/9) sekira pukul 15.00 WIB. “Jam tiga sore kita jemput dan sampai di sini jam setengah 3 pagi. Saya dan dua penyidik dari Pidsus yang menjemput,” ucapnya.
“Kalau kondisinya sehat, tapi mungkin fisiknya yang capek. Jadi tensinya memang agak naik,” imbuhnya saat ditanya terkait kondisi Pancasila.
Saat disinggung mengenai keterlibatan FS yang diduga mengetahui namun menyembunyikan Pancasila, Jeferson mengatakan bahwa hal itu menjadi urusan tim Penyidik Kejari Siantar.
“Itu nanti dari tim penyidik, kami hanya menyerahkannya ke bidang penyidik. Kalau soal itu kami tidak ikut campur, tanya sama tim Penyidik,” katanya.
Masih di lokasi yang sama, Ondo yang ditanyai terkait proses penyelidikan yang akan dilakukan terhadap FS enggan memberikan komentar lebih lanjut. “No comment,” ucapnya singkat.(fes/tn/int/hez/MS/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Hidupi Anak, Ibu Ini Jalani Pekerjaan tak Terpuji
Redaktur : Tim Redaksi