jpnn.com - NATUNA – Lihat Itu Penampakan Perumahan Guru di Daerah 3T, Bagus, kan?
Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, memberikan bantuan perumahan untuk guru SMP Negeri Satu Atap Pulau Panjang.
BACA JUGA: Honorer Tendik Tidak Bisa Masuk Pendataan Non-ASN, Ternyata Ini Penyebabnya
Guru di SMP tersebut mendapat bantuan perumahan lantaran bertugas di daerah tertinggal, terluar, terdepan atau 3T.
Anggaran pembangunan perumahan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2022.
BACA JUGA: DPR RI Menyiapkan 2 Solusi Penuntasan 1 Juta PPPK, Honorer Pilih Mana?
"Selain perumahan yang sedang dibangun, pada 2020 kami juga mendapatkan bantuan perumahan satu unit dua pintu. Jadi, kami telah mendapat dua unit rumah," kata Kepala SMP Negeri Satu Atap Pulau Panjang Ihfa Syafawi di Natuna, Minggu (9/10).
Dia mengatakan saat ini juga sedang dibangun ruang komputer untuk mendukung sarana dan prasarana sekolah.
BACA JUGA: Septi: Tidak Ada Alasan Lagi Menunda Pengangkatan 524 Guru Honorer Menjadi PPPKÂ
"Untuk Dinas Pendidikan, saya selaku pimpinan memberikan apresiasi yang tinggi, karena telah memprioritaskan dan memperhatikan sepenuhnya pembangunan di daerah 3T, khususnya SMP Negeri Satu Atap Pulau Panjang," ucapnya.
Dia mengatakan kebutuhan perumahan bagi guru memang sangat prioritas dan masih dibutuhkan minimal tiga unit lagi untuk bisa menampung seluruh guru yang ada di daerah tersebut.
"Harapannya tahun 2023 mendapat tambahan perumahan minimal tiga unit lagi dan itu dalam tahap pengusulan. Karena rumah penduduk tidak ada lagi yang disewakan," kata dia.
8 Guru PNS, Mayoritas dari Luar Daerah
Ihfa Syafawi mengatakan staf tenaga edukatif di SMP tersebut sebanyak delapan orang PNS.
Perinciannya, dua orang dari Sumatera Utara, dua orang dari Sumatera Barat, satu orang dari Nusa Tenggara Timur, dua orang dari Natuna, dan satu orang dari Jawa.
Selain itu, 5 honorer yang merupakan orang putra daerah Pulau Panjang.
Ihfa Syafawi mengapresiasi dinas terkait yang memperhatikan daerah yang sebelumnya tidak tersentuh pembangunan sejak sekolah itu dibangun pada 2005.
"Tahun 2019 saya baru menjabat, saat itu fasilitas dan sarana prasarana masih kosong, seperti ruang Kepsek, TU, UKS, keterampilan, mushalla, BK, OSIS, majelis guru, dan sanggar. Pembangunannya baru dua tahun terakhir, perumahan, ruang kelas, perpustakaan, Lab IPA, dan ruang komputer," katanya.
Sebelumnya, untuk menunjang fasilitas belajar siswa, sekolah tersebut terpaksa menumpang dan mereka menyeberang ke Kecamatan Serasan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna Indra Joni membenarkan bahwa SMP Satu Atap Pulau Panjang telah mendapatkan bantuan perumahan guru.
"Ini kita usulkan melalui DAK, perumahan guru tahun ini dibangun di Pulau Panjang dan Kerdau juga kita (Dinas Pendidikan) usulkan. Itu menjadi kebutuhan mendesak, karena banyak guru yang lulus tes kemarin dari luar daerah," kata Indra Joni. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu