jpnn.com, MAKASSAR - Anggota Polres Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyuruh para nakhoda kapal untuk memutar haluan alias putar balik setelah ketahuan membawa pemudik dengan jumlah yang cukup banyak.
Kasat Sabhara Polres Pelabuhan Iptu Asfada mengatakan pos penyekatan mudik atau lalu lintas orang juga diterapkan di jalur perairan, seperti di Pelabuhan Rakyat Paotere Makassar.
BACA JUGA: Irjen Nico Afinta: 43.665 Kendaraan Diputar Balik, 21 Orang Positif Covid-19
"Ada tiga kapal yang membawa penumpang dari Kabupaten Pangkep dan itu kami suruh putar balik karena operasi penyekatan ini masih berlangsung," ujar Asfada di Makassar, Minggu (16/5).
Dia mengatakan pos penyekatan di Pelabuhan Rakyat Paotere Makassar itu dijaga oleh petugas dari Polsek Pelabuhan Paotere, Polres Pelabuhan, dan Direktorat Kepolisian Perairan Udara (Ditpolairud) Polda Sulsel.
BACA JUGA: Ngeri, Begini Analisis Reza soal Perilaku Perekam Orang Mandi di Hotel Kapsul
Menurut Asfada, setiap harinya para personel bergantian melakukan penjagaan dan mengecek semua kapal yang sandar di dermaga itu.
Asfada menerangkan bahwa Pelabuhan Paotere berfungsi untuk lalu lintas manusia antarpulau dan barang-barang logistik. Namun, dengan adanya operasi penyekatan tersebut, lalu lintas manusia kembali di batasi.
BACA JUGA: Liburan Bertaruh Nyawa, Banyak Anak-anak jadi Korban, KPAI Bereaksi
Pembatasan lalu lintas orang dilakukan dengan pemeriksaan identitas penumpang, yakni kartu tanda penduduk (KTP). Jika bukan warga Makassar, petugas meminta mereka untuk memutar balik.
Sebaliknya, bila warga Makassar, akan langsung diarahkan untuk pemeriksaan rapid test antigen demi meminimalisasi penularan Covid-19 setelah melakukan perjalanan jauh.
"Kalau yang sandar orang, kami periksa KTP-nya apakah warga Makassar atau bukan. Jika bukan warga Makassar, kami suruh putar balik," pungkas Asfada. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam