jpnn.com, FLORES TIMUR - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi mengatakan sejumlah wilayah di tiga kabupaten masih terisolasi setelah banjir bandang dan longsor menerjang, Minggu (4/4).
Dalam konferensi pers virtual, Senin (5/4) Josef memerinci wilayah yang terisolasi itu enam desa di Kabupaten Malaka, enam desa di Kabupaten Flores Timur, dan enam kecamatan di Kabupaten Sabu Raijua.
BACA JUGA: Doni Monardo Ingatkan Upaya Hindari Penularan Covid-19 di Lokasi Bencana
"Di Kabupaten Malaka ada enam desa karena jembatan putus. Kabupaten Flores Timur di Adonara ada beberapa desa dan sekitar enam desa yang terisolir karena jalannya longsor, jalannya tak bisa dilewati. Di Sabu Raijua ada enam kecamatan yang terisolasi karena jalan dan jembatan putus," ujar dia.
Pada sebuah foto yang dipublikasikan Antara, terlihat salah satu akibat banjir bandang di Adonara. Markas Koramil 1624-02 Adonara rusak akibat banjir bandang.
BACA JUGA: Pak Doni Kerahkan 3 Helikopter untuk Percepatan Distribusi Bantuan di Adonara Flores Timur
Josef mengatakan secara akumulasi seluruh wilayah di NTT terkena dampak dari siklon tropis Seroja.
Sekitar delapan kabupaten masuk dalam kategori terdampak berat, sementara sisanya sedang hingga ringan.
BACA JUGA: Siklon Tropis Seroja Terjang NTT, Bali Harus Waspada
"Flores Timur, Lembata, Kota Kupang, Sabu Raijua, Sumba Timur, Alor, dan Malaka, ini yang dampaknya sangat berat. Kota Kupang dan Kabupaten Kupang juga terdampak sangat luar biasa," ujar Josef.
Menurut dia, hingga saat ini korban meninggal di NTT mencapai 84 orang dan sekitar 71 orang masih dalam pencarian.
Josef berharap tokoh-tokoh masyarakat bisa meminjamkan rumah atau tempat untuk dijadikan sebagai area pengungsian.
Hal ini ditujukan agar mengurangi kerumunan dan menekan penularan Covid-19.
"Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah provinsi dan pemerintah daerah bekerja sama dengan TNI dan Polri membuat dapur umum. Kemudian untuk menghindari kerumunan orang, tokoh-tokoh masyarakat agar meminjamkan tempat mereka agar tidak terjadi eskalasi Covid-19," katanya. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Adek