Lihat Nih, Polisi Sibuk Ngecat Rumah Terduga Teroris Penyerang Mapolda Sumut

Kamis, 06 Juli 2017 – 16:18 WIB
Polisi mengecat dan telah menutup gambar bendera ISIS di rumah Syawaludin Pakpahan, pelaku penyerangan Mapolda Sumut. foto : Instagram Polda Sumut

jpnn.com, MEDAN - Jajaran Polda Sumatera Utara kembali mendatangi rumah Syawaludin Pakpahan, terduga teroris yang melakukan penyerangan ke Mapolda Sumut, Rabu (5/7).

Kali ini polisi turun didampingi petugas Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Sumut.

BACA JUGA: Eks Polwan Sergai Ditangkap Kodam saat Kosongkan Rumah Dinas, Ternyata...

Kedatangan mereka ke rumah yang berada di Jalan Pelajar Timur Gang Kecil No. 21 Lingkungan XVIII, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, untuk menghapus gambar bendera ISIS yang terpasang di dinding depan rumah tersebut.

Petugas menghapus gambar bendera ISIS itu dengan cat hijau, sesuai dengan warna dasar rumah tersebut. Penghapusan gambar bendera itu sempat mendapatkan perhatian warga.

BACA JUGA: Terungkap, Penyebar Hoaks Motif Penyerangan Mapolda Sumut Eks Simpatisan HTI

Kepala Lingkungan XVIII, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Hary Isnaini mengatakan, penghapusan gambar bendera itu dilakukan karena gambar bendera yang dipasang dikhawatirkan akan mengkontaminasi masyarakat setempat.

“Ini kan tidak sesuai dengan kita sehari-hari di sini. Kita khawatir ini bisa mengkontaminsasi masyarakat makanya kita hapus,” sebut Hary.

BACA JUGA: Nah, Pemasang Bendera ISIS di Mapolsek Kebayoran Lama Terekam 5 CCTV

Dia mengaku, penghapusan gambar bendera ISIS itu didukung oleh masyarakat sekitar rumah Syawaludin. Bahkan, keluarga pun menerima saat gambar itu akan dihapus.

“Masyarakat mendukung dan keluarganya yang tinggal di rumah ini pun tidak menolak. Ini untuk kebaikan bersama,” ucapnya.

Kepala Subbid Penerangan Masyarakat Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan mengatakan, pihaknya sebenarnya selama ini sudah berulang kali meminta agar gambar itu dihapus. Namun Syawaludin selalu acuh dan tidak mengindahkan himbauan polisi.

“Ini sudah terpasang sejak tahun 2013, dulu bentuknya bendera yang dipasang. Sempat kemudian dicopot atas permintaan Polmas di sini. Tapi belakangan dipasang lagi dalam bentuk gambar. Kita juga sudah minta hapus tapi yang bersangkutan mengaku gambar itu hanya untuk kenang-kenangan saja. Kita harap hal-hal seperti ini tidak lagi terulang lah,” ujarnya. (fir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri: Dia Mau Buat Semua Panik


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler